Kemendag Sudah Cairkan Hak Ekspor 6,7 Juta Kelapa Sawit Jelang Akhir Tahun

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku telah mencairkan 6,7 juta kelapa sawit jelang akhir tahun. Pencairan tersebut tetap memperhatikan target Domestic Market Obligation (DMO), demi menyelamatkan stok minyak goreng dalam negeri.

“Kalau angka persisnya hak ekspor kan terbit sebenarnya terbalik, berdasarkan data yang kita miliki saat ini hak ekspor sekitar 6,7 juta ton sudah berkurang kemarin yang masih 8 juta ton,” ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim dalam pagelaran Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 di Hotel Westin Bali, Kamis (2/11).

Lebih lanjut Isy menjelaskan, hak ekspor 6,7 juta ton itu masih perlu diwaspadai ke depan. Pasalnya, apakah data tersebut masih ada pencairan hak ekspor yang kemarin di freeze hingga akhir Desember 2022.

Sehingga pemerintah mencairkannya dicairkan secara bertahap. Kemendag menargetkan sampai akhir tahun tidak lebih dari 10 juta ton hak ekspornya. Kalau di atas 10 juta ton maka nanti berimbas pada distribusi DMO dalam negeri.

“Begitu juga apakah kebijakan nanti dengan mengurangi angka pengalih. Tapi kalau hak ekspornya kurang dari 4 juta ton tentunya akan ada kebijakan lagi untuk pengalih hak ekspor,” kata Isy.

Jadi menurutnya, untuk pengalih hak ekspor ini akan sangat tergantung dari perkembangan kondisi hak ekspor. Sebab, kalau banjir hak ekspor maka tidak ada distribusi DMO dalam negeri sehingga minyak goreng akan terjadi kelangkaan.