Kemenlu China Minta Kedubesnya Aktifkan Tanggap Darurat Atas Insiden di Morowali

Kementerian Luar Negeri China telah meminta Kedutaan Besar China di Jakarta untuk mengaktifkan prosedur tanggap darurat dalam penanganan kecelakaan kerja di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah.

"Kami telah menginstruksikan Kedutaan Besar China di Indonesia untuk segera memverifikasi situasi dan menangani kecelakaan tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China dilansir Antara, pada Senin (25/12).

"Kedutaan segera mengaktifkan mekanisme tanggap darurat dan menghubungi pihak terkait untuk berupaya semaksimal mungkin menyelamatkan dan merawat korban luka," lanjut keterangan tersebut.

Dalam kesempatan itu juga, Kemenlu China menyampaikan duka mendalam terhadap para korban. Pihaknya juga meminta dilakukan investigasi mendalam mencari penyebab ledakan.

"Sejauh ini kecelakaan tersebut telah menewaskan 13 orang (data terbaru korban bertambah 16 orang), termasuk empat karyawan China dan melukai banyak orang yang telah dibawa ke rumah sakit. Kami berduka atas korban meninggal dunia dan luka dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban," ujar Mao Ning.

"Kami juga menginstruksikan untuk serta mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut. Kedutaan Besar China di Jakarta juga memberikan arahan kepada perusahaan terkait mengenai pengaturan tindak lanjutnya," tambah Mao Ning.

Pemerintah China memastikan akan tetap menjalin komunikasi yang erat dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan semua hal dapat ditangani dengan baik.

Kepala Divisi Media Relations Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan mengatakan manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pasca kecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban.