Kenapa Ada Orang Tetap Pakai Narkoba meski Sudah Direhab seperti Ammar Zoni?

Aktor Ammar Zoni kembali ditangkap karena kasus penyalahgunaan narkoba pada Rabu (3/12). Ini jadi kali ketiga Ammar diamankan atas kasus yang sama.

Kabar ditangkapnya Ammar telah dikonfirmasi oleh Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Indrawienny Panjiyoga.

Ammar pertama kali ditangkap pada 2017 dengan barang bukti ganja. Dia kemudian diamankan kembali pada Maret 2023 lalu dengan barang bukti kali ini sabu. Ammar divonis tujuh bulan penjara dan baru saja bebas dua bulan lalu, tepatnya pada 4 Oktober 2023.

Pertanyaannya, kenapa masih ada orang yang tetap memakai narkoba meski sudah direhabilitasi atau dipenjara?

Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), orang yang sedang mencoba berhenti menggunakan narkoba bisa mengalami ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap rangsangan stres dari dalam maupun luar dirinya (unable to cope with life), sehingga dia bisa kembali memakai narkoba. Fenomena ini disebut sebagai kekambuhan atau relapse.

"Kambuh atau Relapse merupakan terjadinya kembali pola lama penyalahguna (adiksi) dimana pemakaian narkoba berlangsung kembali secara rutin," tulis BNN di situs web resminya.

Menurut National Institute on Drug Abuse (NIDA), sekitar 40 hingga 60 persen orang yang pernah menjalani rehabilitasi atau terapi kecanduan narkoba akan mengalami relapse. Terjadinya relapse bukan berarti proses rehabilitasi atau terapi gagal, ini karena kecanduan seperti penyakit kronis, banyak orang mengalami satu atau beberapa kali relapse sebelum mencapai pemulihan jangka panjang.

Relapse merupakan hal umum dan normal terjadi pada orang yang sudah sempat pulih dari kecanduan, tapi tentu saja bisa dicegah. Ketika seseorang mengalami relapse penting untuk mengidentifikasi apa yang memicu kekambuhan tersebut dan menemukan cara bagaimana untuk mengatasinya di kemudian hari.

Ada berbagai faktor kenapa mantan penyalahguna narkoba mengalami relapse, beberapa di antaranya adalah:

• Orang belum siap untuk berhenti

• Frustasi, depresi, dan rendah diri

• Berhadapan dengan situasi stres tinggi

• Mengenang kejadian asik di masa lalu

• Kurangnya rencana pencegahan kekambuhan maupun kelalaian untuk tekun memanfaatkan langkah-langkah yang menjamin bebas narkoba secara berkelanjutan.

BNN menyebut, beberapa pecandu menginginkan menjalani rehabilitasi dan mendapatkan terapi agar mereka bisa belajar bagaimana berhenti menggunakan narkoba. Beberapa pecandu lain tidak menginginkan menjalani rehabilitasi dan terapi.

Banyak pula pengguna narkoba yang datang untuk rehabilitasi hanya karena polisi, hakim, pekerjaan atau dorongan dari anggota keluarga yang membuat mereka melakukannya. Diperlukan waktu bagi pecandu untuk bisa memahami bahwa mereka mempunyai masalah dan ingin berhenti menggunakan narkoba.

Kesembuhan merupakan proses panjang dan terkadang sangat menyakitkan. Setiap harinya mantan pecandu harus memperjuangkan sikap dan usahanya untuk menuju hidup baru. Itulah pentingnya program pasca-rehabilitasi, meski seseorang baru saja pulih dari kecanduan narkoba, dia tidak sepenuhnya aman dari kemungkinan relapse.

Oleh karena itu, mengambil langkah aktif dengan membuat rencana pencegahan kekambuhan dapat membuka jalan bagi kemungkinan peningkatan pemulihan yang sehat dalam jangka panjang.