views
Hi!Pontianak - Perjuangan guru di SDN 21 Jering, Desa Pahuman, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat cukup berat untuk bisa sampai ke sekolah tempat mereka memberikan ilmu kepada para siswa. Pasalnya, untuk sampai ke sekolah itu hanya ada satu akses jalan yaitu melewati jembatan gantung yang kondisinya sudah rusak. Bahkan, saat banjir jembatan itu terendam air sehingga mereka harus berhati-hati saat melewatinya.
"Jembatan itu satu-satunya akses menuju sekolah, kalau air banjirnya kelewat tinggi, anak-anak tidak bisa ikut pembelajaran karena jembatan sangat berbahaya untuk dilewati mereka, jadinya harus libur," ungkap Kepala Sekolah SDN 21 Jejaring, Alijah kepada HiPontianak pada Selasa, 2 Maret 2024.
Alijah yang juga merangkap sebagai guru di sekolah itu menambahkan, jembatan yang menjadi satu-satunya akses tersebut belum pernah diperbaiki dari semenjak dibangun hingga sekarang.
Tampak di video yang diterima HiPontianak kondisi jembatan gantung yang terbuat dari kayu itu terlihat rapuh dengan lantai yang sudah berlubang di beberapa bagiannya. Bahkan, ada beberapa keping kayu di lantai yang hampir terlepas.
https://kumparan.com/hipontianak/kisah-perjuangan-guru-di-landak-lewati-jembatan-yang-terendam-banjir-22TV1zXJrnW
Comments
0 comment