Kok Bisa Kekuatan Gempa Kedua di Bawean Lebih Besar? BMKG Beri Penjelasan
Kok Bisa Kekuatan Gempa Kedua di Bawean Lebih Besar? BMKG Beri Penjelasan #newsupdate #update #news #text
Warga melintas di dekat Masjid Jamik Al Muhajirin yang sebangian bangunannya roboh akibat gempa di Dusun Balikbakgunung, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu (24/3/2024). Foto: Rizal Hanafi/ANTARA FOTO
Warga melintas di dekat Masjid Jamik Al Muhajirin yang sebangian bangunannya roboh akibat gempa di Dusun Balikbakgunung, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu (24/3/2024). Foto: Rizal Hanafi/ANTARA FOTO

Gempa Bawean pertama kali terjadi pada Jumat (22/3) pukul 11.22 WIB dengan kekuatan 5,9 magnitudo. Namun pada pukul 15.55 WIB terjadi gempa susulan dengan kekuatan lebih besar yakni 6,5 magnitudo.

Kondisi ini memang jarang terjadi. Biasanya, gempa pertama berkekuatan besar, kemudian disusul dengan gempa susulan yang kekuatannya lebih kecil sampai tidak terasa lagi.

Terkait hal ini Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan kondisi itu terjadi karena asperity pada gempa pertama lebih kecil dibanding gempa kedua.

Dikutip dari situs Kementerian ESDM, asperity dalam bidang kegeologian merupakan area pada bidang patahan/sesar yang "terkunci" dan memiliki gaya friksi yang tinggi. Energi utama penghasil gempa adalah dari pelepasan asperity ini.

Gempa Bawean dipicu reaktivivasi sesar tua. Episenter gempa menunjukkan lokasi pusat gempa berapa di jalur Sesar Muria yang berada di zona Sesar Tua Pola Meratus.

Menurut Daryono, asperity gempa kedua lebih besar karena dipicu tekanan dari gempa pertama.

"Bidang sesar yang pecah pertama kali (first rupture) adalah asperity pada struktur batuan yang lebih lemah, sehingga mengalami pecah duluan sebagai gempa pembuka (foreshock)" kata Daryono dalam keterangannya.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono
 Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono Foto: Utomo Priyambodo/kumparan

Selain gempa susulan 6,5 magnitudo, BMKG juga mencatat gempa susulan lainnya. Jumlahnya hingga Minggu (24/3) pukul 10.00 WIB, ada sebanyak 239 gempa.

"Hal ini disebabkan karakteristik gempa kerak dangkal di Bawean terjadi pada batuan kerak bumi permukaan yang batuannya bersifat heterogen sehingga mudah rapuh patah. Berbeda dengan gempa kerak samudra yang batuan bersifat homogen dan elastik sehingga biasanya miskin gempa susulan bahkan terkadang tidak diikuti gempa susulan meskipun magnitudo gempanya cukup besar," jelas Daryono.

Menurut Daryono lazim terjadi gempa susulan usai gempa kuat. Kondisi itu bukan untuk ditakuti. Dalam catatan BMKG gempa susulan juga sudah mulai berkurang.

"Hasil monitoring BMKG hingga Minggu pagi pukul 10.00 WIB tercatat sebanyak 239 kali gempa, dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang. Jika hari Jumat (22/3) dalam satu jam dapat terjadi 19 kali gempa, maka data terkini Minggu (24/3) menunjukkan dalam 1 jam terjadi 2-3 kali gempa. Semoga kondisi tektonik sumber gempa di Bawean segera stabil dan aman kembali," ujar Daryono.

Gempa Kuat

Gempa Bawean terasa tidak hanya di Bawean. Sejumlah wilayah di Jawa Timur ikut merasakan getaran yang kuat akibat gempa tersebut. Bahkan beberapa bangunan rusak akibat gempa itu.

BMKG juga mengakui gempa Bawean menjadi salah satu gempa kuat yang terjadi di Laut Jawa.

"Gempa Bawean menambah catatan gempa kuat di Laut Jawa. Sejarah gempa kuat di Laut Jawa tidak banyak, hanya 4 kali yaitu pada 1902, 1939, 1950 dan terkini 2024," kata Daryono.

Peristiwa it, lanjut Daryono, menjadi pengingat ada ancaman gempa merusak di Jawa tidak hanya dari sesar aktif di darat.

"Gempa Bawean memberi pelajaran penting. Ancaman gempa merusak di Jawa Timur tidak hanya berasal dari selatan yaitu sumber gempa subduksi lempeng/megathrust dan sesar-sesar aktif di daratan, tetapi ternyata juga dari sumber-sumber gempa di Laut Jawa di utara Jawa Timur," pungkasnya.

https://kumparan.com/kumparannews/kok-bisa-kekuatan-gempa-kedua-di-bawean-lebih-besar-bmkg-beri-penjelasan-22PdG6pw8KP

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations