KPK membuka penyidikan baru di PT Pertamina (Persero). Kali ini terkait dugaan penerimaan gratifikasi dalam tender pengadaan katalis di perusahaan pelat merah tersebut.
Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan sudah ada pihak yang ditetapkan tersangka. Namun belum dibeberkan secara detail identitas pihak yang dimaksud.
"Nanti mengenai tersangkanya, konstruksinya, pasti kami akan umumkan ketika melakukan upaya paksa penangkapan atau penahanan pada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Ali kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Senin (6/11).
Informasi yang diperoleh kumparan, kasus ini terjadi pada sekitar 2012-2014. Pihak yang terlibat juga kabarnya sudah pensiun dari pertamina.
"Sebagai bukti permulaan, [nilai gratifikasi-nya] berkisar belasan miliar rupiah. Tentu kami akan terus kembangkan dalam proses penyidikan," tambahnya.
Guna memudahkan dan untuk kepentingan penyidikan, KPK sudah mencegah 4 orang bepergian keluar negeri dalam kasus ini. Permintaan cegah disampaikan ke Dirjen Imigrasi Kemenkumham dan akan berlaku 6 bulan ke depan.
Empat pihak yang dicegah ini salah satunya adalah pejabat Pertamina.
"KPK ingatkan agar para pihak dimaksud kooperatif hadir dalam setiap agenda pemanggilan tim penyidik," ujar Ali.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan apa pun dari Pertamina.
Comments
0 comment