KPU Undang Negara Sahabat Pantau Pemilu di Indonesia

KPU bakal selenggarakan Indonesia Election Visit Program (IEVP) dengan mengundang berbagai pihak untuk mengikuti perkembangan Pemilu di Indonesia. Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan program tersebut bisa ditinjau hingga tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Program yang ini dalam rangka untuk memberikan kepada berbagai macam pihak secara terorganisir yang ditulis oleh KPU untuk mengikuti perkembangan penyelenggaraan pemilu di Indonesia,” kata Hasyim dalam konferensi pers di Media Center KPU, Jakarta, Senin (12/2).

“Pemilu dalam arti pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Consentnya adalah KPU mengundang negara-negara sahabat-sahabat melalui perwakilan-perwakilannya di sini kedutaan-kedutaan besar negara sahabat,” sambungnya.

Hasyim menyebut bahwa Pemilu Indonesia ini menjadi sorotan banyak pihak termasuk dari kancah internasional. Pasalnya, Pemilu Indonesia dikenal dengan pelaksanaan terumit di dunia.

“Pemilu Indonesia ini dinilai sebagai the most complicated in the world, pemilu paling rumit karena apa? Setidak-tidaknya sebagai konsekuensi dari sistem pilihan sistem pemilu proporsional dengan daftar calon terbuka,” ungkapnya.

Selain itu, Hasyim juga menyinggung keunikan pemilu di Indonesia menjadi menarik bagi negara lain adalah karena di Indonesia ada 2.749 dapil dengan pembagian pemilihan eksekutif dan legislatif semua tingkatan secara serentak.

“Selain itu juga menurut catatan dan juga analisis para ahli dan juga para pemerhati pemilu di dunia, pemilu di Indonesia ini disebut pemilu paling singkat di dunia. Yang dimaksud pemilu paling singkat adalah durasi waktu pemungutan suaranya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hasyim juga mengatakan, selain proses pemilu di dalam negeri, pemilu di luar negeri juga terbuka bagi perwakilan negara lain.

“Panitia Pemilihan di luar negeri ketika menyelenggarakan pemungutan suara beberapa hari yang lalu termasuk kemarin itu juga memberikan kesempatan kepada perwakilan-perwakilan atau duta besar, atau dari negara sahabat untuk menyaksikan kegiatan pemungutan suara yang dilaksanakan oleh PPLN di luar negeri,” pungkasnya.