KSAD di Banyuwangi: Tinjau Kampung Pancasila; Dikukuhkan Warga Kehormatan Osing
Jenderal Dudung mengungkap, Kampung Pancasila merupakan inisiasinya ketika masih menjabat Pangdam Jaya. #newsupdate #update #news #text
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat melakukan kunjungan ke Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat melakukan kunjungan ke Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (23/8). Dudung mengunjungi Kampung Pancasila di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari.

Ia menekankan agar Bangsa Indonesia tidak terpecah belah akibat kepentingan kelompok atau golongan tertentu.

Selama di Kampung Pancasila, Jenderal Dudung sempat mendengar penjelasan dari Kades Patoman, Suwito, bagaimana awal mulanya Desa Patoman menjadi Kampung Pancasila.

Menurut Suwito, asal muasal Desa Patoman jadi Kampung Pancasila berawal dari kerukunan warga yang terdiri dari pemeluk agama Hindu, Buddha, Kristen dan Islam yang hidup berdampingan dengan tentram.

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat melakukan kunjungan ke Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat melakukan kunjungan ke Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD

Jenderal Dudung kemudian mengungkap, Kampung Pancasila merupakan inisiasinya ketika masih menjabat Pangdam Jaya. Dudung menilai, keberadaan Desa Patoman sebagai Kampung Pancasila patut diapresiasi karena mampu menyatukan berbagai kelompok masyarakat.

“Kenapa Kampung Pancasila? Karena Bangsa Indonesia dulunya didirikan dan dimerdekakan oleh semua golongan, semua agama. Bukan oleh satu agama, satu kelompok, atau satu golongan saja. Semua sama-sama berjuang. Ini yang harus kita pegang teguh. Fondasinya adalah Pancasila atau Kebhinnekaan, tiangnya persatuan dan kesatuan, dan atapnya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Dudung dalam keterangannya, Kamis (24/8).

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat melakukan kunjungan ke Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat melakukan kunjungan ke Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD

Jenderal Dudung Sowan ke Ponpes Mabadi'ul Ikhsan Karangdoro

Setelah meninjau Kampung Pancasila di Desa Patoman, Dudung dan rombongan mengunjungi Pondok Pesantren Mabadi’ul Ikhsan Karangdoro di Kecamatan Tegal Sari. MenPAN RB Abdullah Azwar Anas turut hadi mendampingi.

Jenderal Dudung menyampaikan materi wawasan kebangsaan kepada para santri Ponpes Mabadi’ul Ikhsan. Dudung mengatakan, saat ini banyak generasi muda Indonesia mulai terpengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia berharap pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia, dapat terus memberikan kontribusi penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Untuk mampu merealisasikannya, pemahaman terhadap wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional yang utuh dan terintegrasi sangatlah penting," kata Dudung.

"Dalam konsep kebangsaan, kita telah mengenal cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang dikenal dengan istilah wawasan nusantara. Di mana dalam pelaksanaannya senantiasa mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebinekaan untuk mencapai tujuan nasional,“ tutur dia.

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat Yg itu dianugerahi warga kehormatan Osing di Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat Yg itu dianugerahi warga kehormatan Osing di Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD

Dikukuhkan Warga Kehormatan Osing

Jenderal Dudung Abdurachman juga dikukuhkan sebagai warga kehormatan masyarakat Osing Banyuwangi. Pengukuhan dilakukan langsung Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Hasan Basri, di Aula Hotel Grand Harvest Banyuwangi.

Prosesi menggunakan, Jenderal Dudung menggunakan pakaian adat Blambangan dan penyematan penutup kepala serta selendang khas masyarakat Osing.

Dudung mengatakan, pengukuhan dirinya sebagai warga kehormatan masyarakat suku Osing merupakan suatu kehormatan.

"Kearifan lokal, adat dan budaya daerah dengan ciri khasnya masing-masing, merupakan keragaman Bangsa Indonesia yang harus dipertahankan dan dilestarikan untuk diwariskan kepada generasi penerus bangsa," kata Dudung.

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat Yg itu dianugerahi warga kehormatan Osing di Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat Yg itu dianugerahi warga kehormatan Osing di Banyuwangi, Rabu (23/8/2023). Foto: TNI AD

Sejarah masyarakat Osing berawal dari masa Kerajaan Majapahit. Kala itu terjadi perang saudara yang mengakibatkan Majapahit terpecah menjadi beberapa kerajaan, salah satunya kerajaan Blambangan.

Banyak dari rakyat Blambangan menikah dengan rakyat dari kerajaan Bali. Anak cucu mereka ini lah yang menjadi cikal bakal masyarakat Osing yang kini tinggal di Banyuwangi.

Hasan Basri mengatakan, Jenderal Dudung Abdurachman dikukuhkan sebagai warga kehormatan Masyarakat Osing, karena dianggap mampu menjadi pemimpin yang berhasil menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

https://kumparan.com/kumparannews/ksad-di-banyuwangi-tinjau-kampung-pancasila-dikukuhkan-warga-kehormatan-osing-213Ezxb7JwY

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations