Kue Bulan, Kue Kering Khas Tionghoa Jadi Sajian Wajib saat Festival Mooncake
Oleh BASRA (Berita Anak Surabaya)
Mooncake atau kue bulan. Foto: Masruroh/Basra
Mooncake atau kue bulan. Foto: Masruroh/Basra

Masyarakat Tionghoa merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur (Mid-Autumn Festival) atau lebih dikenal sebagai Mooncake Festival setiap tanggal 15 bulan 8 penanggalan China. Tahun ini Festival Mooncake jatuh pada tanggal 29 September.

Yuliana Yunus, FnB Manager Shangri-La Surabaya mengungkapkan momen perayaan Festival Kue Bulan atau Mooncake Festival ini dimanfaatkan masyarakat Tionghoa sebagai momen berkumpul bersama keluarga dan menikmati kue bulan bersama.

"Kue bulan atau mooncake biasanya menjadi simbol reuni keluarga dalam budaya tradisional Tiongkok," ujarnya kepada Basra, Senin (7/8).

Saat Festival Mooncake masyarakat Tionghoa akan saling berbagi kue bulan, makan malam bersama, dan menikmati bulan bersama-sama.

Kue bulan merupakan kue kering berbentuk bulat. Biasanya dibuat dengan ukuran diameter 10 cm dan tebal 3-4 cm.

Kue bulan tradisional biasanya diisi dengan kacang merah yang sudah dihaluskan atau biji teratai. Kue dengan ukiran khas huruf China ini juga berisi satu atau lebih kuning telur yang melambangkan bulan purnama. Namun kini kue bulan yang dijual di pasaran hadir dengan bentuk dan rasa yang lebih bervariasi.

Bagian luar dari kue bulan dibuat dari campuran telur bebek asin, sirop, tepung, minyak, gula, dan air. Kulit kue bulan menyerupai kulit pai, kenyal, dan empuk. Pada bagian kulit ini pula terukir karakter Tionghoa sebagai harapan untuk umur panjang atau harmoni.

"Kue bulan juga jadi hantaran ketika berkunjung ke sanak keluarga," tuturnya.

https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/kue-bulan-kue-kering-khas-tionghoa-jadi-sajian-wajib-saat-festival-mooncake-20wXMHXFRP1

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations