Lawan Putin, Capres Anti-Perang Boris Nadezhdin, Dilarang Ikut Pemilu Rusia
Lawan Putin, Capres Anti-Perang Boris Nadezhdin, Dilarang Ikut Pemilu Rusia #newsupdate #update #news #text
Boris Nadezhdin. Foto: REUTERS/Shamil Zhumatov
Boris Nadezhdin. Foto: REUTERS/Shamil Zhumatov

Calon presiden anti-perang Rusia, Boris Nadezhdin, mengaku dilarang mencalonkan diri melawan Presiden Vladimir Putin dalam pemilu pada Maret mendatang.

Politisi veteran yang memiliki hubungan dengan orang dalam Kremlin dan oposisi Putin ini, meluncurkan kampanye di menit-menit terakhir, dengan harapan dapat memperoleh suara dalam pemilu.

Dikutip dari The Guardian, melalui postingan di Telegram pada Kamis (8/2), Nadezhdin mengungkapkan kabar namanya telah dicoret oleh Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC).

"Saya tidak setuju dengan keputusan komisi pemilihan umum pusat. Berpartisipasi dalam pemilihan presiden pada 2024 adalah keputusan politik terpenting dalam hidup saya," tulis Nadezhdin.

"Saya tidak akan mundur dari niat saya," sambung dia.

Adapun sehari sebelumnya, CEC mengaku telah menemukan adanya kejanggalan pada sedikitnya 9 ribu dari total 100 ribu tanda tangan para pendukung Nadezhdin yang dia serahkan ke CEC.

Boris Nadezhdin. Foto: REUTERS/Shamil Zhumatov
Boris Nadezhdin. Foto: REUTERS/Shamil Zhumatov

Penyerahan tanda tangan dari para pendukung capres ini adalah salah satu syarat untuk bisa mencalonkan diri dalam pemilu Rusia. Namun, tingkat kejanggalan yang ditemukan CEC pada kasus Nadezhdin tiga kali lebih tinggi dari tingkat kesalahan 5 persen yang diizinkan.

Wakil Ketua CEC, Nikolai Bulaev, mengatakan telah menemukan 11 'pendukung siluman' alias tidak sah di antara lebih dari 100 ribu tanda tangan dukungan yang diserahkan Nadezhdin.

CEC pun menemukan bahwa 15 persen dari tanda tangan pendukung yang diterima dari Nadezhdin tidak valid. Oleh karenanya, penemuan CEC ini menjadi dasar untuk mendiskualifikasi pria berusia 60 tahun tersebut.

Menanggapi keputusan CEC, Nadezhdin berencana akan menggugat keputusan para pihak yang menghalangi pencalonannya pada pemilu ke Mahkamah Agung Rusia.

Tak Terduga

Tak seorang pun di Rusia menduga Nadezhdin akan memenangkan pemilu meski ia diizinkan untuk mencalonkan diri — mengingat ada dominasi dan kendali penuh Putin atas negara.

Namun, kampanye Nadezhdin telah menarik perhatian banyak orang karena ia secara terbuka menentang operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

Dalam pidato kampanyenya, Nadezhdin dengan terang-terangan menyebut Putin telah melakukan kesalahan fatal dengan memulai operasi militer khususnya di Ukraina.

"Putin melihat dunia dari masa lalu dan menyeret Rusia ke masa lalu," ungkap Nadezhdin.

Komitmen tegas Nadezhdin pun seolah membangun harapan bagi orang-orang yang tidak puas atas ambisi militer Kremlin. Ribuan warga di Ibu Kota Moskow bahkan rela berdiri berjam-jam di tengah cuaca yang sangat dingin demi bisa membubuhkan tanda tangannya untuk mendukung Nadezhdin.

Warga memberikan tanda tangan dukungan untuk Boris Nadezhdin di Pilpres Rusia 2024. Foto: Evgenia Novozhenina/REUTERS
Warga memberikan tanda tangan dukungan untuk Boris Nadezhdin di Pilpres Rusia 2024. Foto: Evgenia Novozhenina/REUTERS

Selain dari warga, Nadezhdin juga menerima dukungan dari sesama oposisi Putin — termasuk yang saat ini dipenjara, Alexei Navalny.

"Berdiri dalam antrean dan mendukung Nadezhdin adalah cara yang aman untuk memprotes dan kami mendukungnya," kata sekutu dekat Navalny, Ruslan Shaveddinov.

Adapun capres anti-perang Rusia lainnya, Yekaterina Duntsova, telah lebih dulu didiskualifikasi oleh CEC. Namanya dicoret akibat terdapat kesalahan dalam dokumennya — termasuk kesalahan ejaan.

Sehingga, Duntsova dan para politisi anti-perang lainnya bersatu dan mendukung Nadezhdin sebagai satu-satunya harapan untuk melawan Putin. Sebab, jika kembali terpilih dalam pemilu yang dijadwalkan 15-17 Maret mendatang, maka jalan bagi Putin untuk kembali berkuasa di Kremlin setidaknya hingga 2030 akan terbuka lebar.

Jika itu benar-benar terjadi, maka masa jabatannya akan melampaui masa jabatan Joseph Stalin — yang memerintah Uni Soviet selama 29 tahun dan menjadikan Putin sebagai pemimpin Rusia terlama sejak era kekaisaran Negeri Beruang Merah runtuh.

https://kumparan.com/kumparannews/lawan-putin-capres-anti-perang-boris-nadezhdin-dilarang-ikut-pemilu-rusia-227r1120Dia

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations