Luhut: G20 Bali GBFA Bakal Jadi Organisasi Internasional

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan Deklarasi Pemimpin G20 di Bali sudah mengakui inisiatif Indonesia mengenai Global Blended Finance Alliance (GBFA).

GBFA dilaksanakan sebagai prinsip-prinsip G20 untuk pendanaan campuran (blended finance) untuk membantu negara-negara berkembang mempercepat dan meningkatkan investasi untuk aksi iklim dan SDGs.

Selain itu juga SDG Indonesia One Platform yang juga diakui dalam Deklarasi Pemimpin ASEAN. Platform tersebut telah berhasil mengumpulkan lebih dari 62 proyek dengan komitmen USDD 3,19 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.

Luhut menyampaikan, pembentukan Sekretariat G20 Bali GBFA akan diresmikan menjadi organisasi internasional pada side event WWF KE-10 Mei mendatang. Hal ini diungkapkan saat memberikan keynote speech pada G20 Bali GBFA-China-ASEAN-Capacity Building on Blended Finance melalui video conference hari ini, Selasa (23/1).

“G20 Bali GBFA bukan sekedar organisasi biasa, melainkan sebuah gerakan. Hal ini diperlukan untuk menjembatani kesenjangan pendanaan guna meningkatkan aksi iklim dan mencapai tujuan SGD. Ini juga akan mendukung South-South Cooperation dan Archipelagic Island States,” ungkapnya melalui keterangan resmi.

Luhut menilai GBFA G20 Bali penting untuk Indonesia dalam pengentasan kemiskinan dan dapat meningkatkan pengetahuan masa depan melalui teknologi Artificial Intelligence (AI).

Di samping itu, Indonesia-China memiliki hubungan jangka panjang yang sangat baik. Investasi China telah mengalir ke berbagai sektor di Indonesia dan mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,

“Ketertarikan Tiongkok untuk melibatkan ASEAN dalam mendukung G20 Bali GBFA sangatlah signifikan. China Development Bank juga telah bermitra dengan THK dalam blended finance,” katanya.

Pemerintah Indonesia dengan dukungan negara-negara IPG dan mitra THK bergotong royong untuk mewujudkan transisi energi, infrastruktur yang berkelanjutan, pengelolaan limbah, pangan regeneratif dan penggunaan lahan, hutan bakau, Blue Halo S dan rumput laut, ekowisata, serta bidang kesehatan.

Aliansi G20 Bali GBFA akan menjadi organisasi internasional yang selaras dengan peta jalan Kerta New Era Bali. Luhut menyampaikan, kolaborasi, penyelarasan kebijakan, dan studi kasus di negara-negara berkembang akan dilakukan melalui kemitraan bank dunia, ADB, OECD.

“Dengan pemahaman bersama mengenai mekanisme blended finance, dan komitmen yang kuat untuk bergerak, bersama-sama kita dapat membuka jalan menuju pembangunan yang lebih berketahanan, inklusif, dan berkelanjutan,” tutur Luhut.

Kilas balik pada dua tahun lalu, Indonesia sukses menjadi tuan rumah Presidensi G20 dan ASEAN pada tahun 2023. Luhut menyebutkan berkat dua acara internasional tersebut, Indonesia menunjukkan komitmen untuk membina kerja sama internasional, mengatasi tantangan global, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.