Mahasiswa UGM Olah Bonggol dan Kulit Nanas Jadi Obat Kanker Kolon
Kanker kolon memegang peringkat kedua sebagai kanker tertinggi yang menyerang pria di Indonesia. #kumparanBUZZ #newsupdate
Mahasiswa UGM bikin obat kanker dari nanas. Foto: Dok. UGM
Mahasiswa UGM bikin obat kanker dari nanas. Foto: Dok. UGM

Sebuah terobosan inovatif datang dari mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berhasil menciptakan solusi pencegahan kanker kolon dengan menggunakan bonggol dan kulit nanas. Kanker kolon atau kanker kolorektal adalah jenis kanker yang menyerang usus besar dan rektum.

Ini adalah salah satu bentuk kanker yang memiliki tingkat insidensi tinggi di seluruh dunia, menempati peringkat keempat di antara semua jenis kanker. Di Indonesia, kanker kolon menjadi salah satu masalah kesehatan utama, dengan peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan.

Menurut data dari Global Cancer Statistics (Globocan), kanker kolon memegang peringkat kedua sebagai kanker tertinggi yang menyerang pria di Indonesia. Pada tahun 2018, jumlah kasus barunya mencapai 30.017.

Sebagai upaya mengatasi tantangan tingginya insidensi kanker kolon, kelima mahasiswa UGM yang terdiri dari Atikah Nurunnissa’, Anisa Dewi Rahayu, Latief Al Umami, Ilma Tazkiya, dan Dwi Ardiansyah Mustofa dari Fakultas Biologi pun melakukan eksplorasi menggunakan bahan-bahan alami seperti buah nanas.

Tidak Boleh Makan Nanas saat Haid, Mitos atau Fakta? Foto: Dok. Freepik
Tidak Boleh Makan Nanas saat Haid, Mitos atau Fakta? Foto: Dok. Freepik

“Negara kita berada pada nomor empat penghasil buah nanas terbesar di dunia. Pada bagian bonggol, kulit, dan mahkota nanas menyumbang 50 persen dari berat total buah nanas. Padahal, bagian tersebut mengandung senyawa golongan fenolik, terpenoid, serta enzim bromelain yang berpotensi sebagai antikanker,” kata Annisa seperti dikutip dari laman UGM, Jumat (24/11).

Dalam pengembangan inovasinya, Anisa dkk yang dibimbing oleh Woro Anindito Sri Tunjung mengekstraksi kandungan bonggol, kulit, dan mahkota nanas. Proses ini merupakan langkah awal dalam meraih senyawa yang dapat digunakan dalam upaya pencegahan dan pengobatan kanker kolon.

Untuk mempercepat proses fermentasi, mereka menggunakan jamur Rhizopus.oryzae sebagai starter fermentasi untuk meningkatkan nilai dan kandungan senyawa antikanker. “Keberhasilan proses fermentasi, terbukti menghasilkan senyawa turunan antikanker yang lebih spesifik,” ujar Annisa.

https://kumparan.com/millennial/mahasiswa-ugm-olah-bonggol-dan-kulit-nanas-jadi-obat-kanker-kolon-21dfStV8dGA

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations