Megawati: Ada yang Kasih Sembako, Emang Bisa Terus-terusan, Duitnya dari Siapa?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato di acara kampanye akbar perdana capres 03 Ganjar Pranowo di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1).

Megawati menyinggung soal kegiatan bagi-bagi sembako mendekati pemilihan umum.

"Bayangkan ada yang kasih sembako, boleh, tapi mikir yang pintar. Emangnya bisa? Emangnya bisa terus-terusan kasih sembako? Mikir yang pinter, terus uangnya dari mana? Yo mikir," kata Megawati.

Menurutnya, rakyat harus pintar. Untuk terus-terusan bagi-bagi sembako itu membutuhkan uang yang sangat banyak. Lalu uangnya dari mana, pastinya berasal dari rakyat.

"Karena kalau duitnya banyak banget, apa artinya tadi apa yang pakai K? Apa? Tuh yang belakang udah kepanasan, ngomong dulu apa namanya..(Korupsi). Biarin pada tahu," katanya.

Mega juga mengajak masyarakat untuk mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD menang 1 putaran di Pilpres 2024.

"Kita berdoa dan berjuang putarannya 1 kali aja, bisa apa enggak satu kali? Bener nih? Nanti kalau di penghitungan suara kalau melehe. Tahu melehe? Melehe tahu nggak? Kempes, kalian sih bohong sama ibu," kata Megawati.

Sebelumnya, saat berada di Lombok, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program bantuan pangan kepada warga yang mengalami kesulitan ekonomi akan terus dilakukan sesuai dengan arahan Jokowi. Airlangga lalu meminta warga untuk berterima kasih kepada Jokowi.

"Ini yang muda, yang senior, minta dilanjutkan. Jadi Bapak Ibu, program ini akan dilanjutkan pemerintah sampai Juni. Dan satu lagi BLT Rp 200 ribu untuk El Nino akan diberikan pemerintah karena kemarin terlambat musim tanam karena kekeringan lebih panjang," di Desa Kuta, Lombok Tengah, Minggu (14/1).

"Jadi diperkirakan panen beras yang biasanya April mundur Mei sampai Juni. Bapak Presiden dalam sidang kabinet kemarin meminta agar BLT El Nino untuk dilanjutkan sampai bulan Juni. Terima kasih nggak bu sama Bapak Presiden? Terima kasih? Jadi tolong Ibu bicara 'terima kasih Pak Jokowi'," tambahnya.

Hal serupa juga disebut dilakukan oleh Mendag Zulhas sebelumnya saat membagikan bansos. Hal ini kemudian dikritisi oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima.