Mendag Zulhas Bicara soal Investasi dan Izin E-commerce TikTok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan kelanjutan rencana TikTok untuk berinvestasi di Indonesia senilai USD 10 miliar.

Zulhas mengaku belum tahu bentuk investasi yang ditawarkan CEO TikTok, Shou Zi Chew. Ia ingin investasi TikTok menguntungkan kedua belah pihak.

“Iya, dia mau investasi 10 miliar dollar. Belum, saya belum tanya (wujud investasi). Tapi kita juga pernah investasi, ya kita mau win-winlah,” kata Zulhas saat talkshow A1 kumparan yang tayang Jumat (11/8) malam.

Zulhas juga menyinggung TikTok baru mendapat izin untuk media sosial, berbeda halnya dengan izin penjualan. Izin tersebut sudah memenuhi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).

"Nah kemudian e-commerce itu harus dua anunya, izinnya. Kalau media sosial, kalau dia mau jualan ya izinnya itu beda. Dia untuk komersial kan," ujar Zulhas.

"Ya makanya dia. E-commercenya ada, media sosialnya ada. Oh iya. Ini di Permendag juga, dua izinnya," tambahnya.

Zulhas telah menerima kunjungan CEO TikTok di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (14/6). Pada pertemuan itu, ia menyebut TikTok memiliki pengaruh besar terhadap ekosistem UMKM Indonesia, khususnya dalam mempercepat proses digitalisasi.

“Tidak hanya menjadi platform hiburan, TikTok juga berpengaruh besar terhadap ekosistem UMKM Indonesia. Kami senang, perkembangan digital seperti TikTok mempermudah pertemuan antara pembeli dengan produsen,” kata Zulhas.

Ia menambahkan, keberadaan platform digital membuat produsen dan pembeli terhubung secara langsung, sehingga memotong peran rantai distribusi. “Ini sangat berpengaruh. khususnya bagi pelaku bisnis UMKM,” lanjutnya.

Sementara CEO Shou mengungkapkan, kunjungannya ke Indonesia ingin bertemu dengan Menteri Perdagangan untuk mengungkapkan terima kasihnya secara langsung dukungan terhadap perkembangan TikTok, salah satunya dengan penerbitan izin TikTok Shop di Indonesia.

Sebanyak 5 juta pelaku bisnis dari masyarakat Indonesia menggunakan platform Tiktok. Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah UMKM dan 2 juta di antaranya berjualan melalui niaga elektronik TikTok Shop.