Muhammadiyah Izinkan Kampanye 2024 Hanya di Lingkungan Universitas
Muhammadiyah menegaskan, capres cawapres maupun parpol di 2024 tidak boleh kampanye di sekolah. #newsupdate #Update #news #text
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti di Universitas Atmajaya, Jakarta, Rabu (25/1/2023).
 Foto: Jonathan Devin/kumparan
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti di Universitas Atmajaya, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan

PP Muhammadiyah cenderung saklek dalam urusan kampanye politik di lingkungan pendidikan. Kata Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, hal itu hanya diperbolehkan di tingkat universitas.

"Di kampus karena masyarakatnya lebih dewasa dan kemudian juga jumlahnya tidak enggak terlalu masif," ujar Mu'ti di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).

Muhammadiyah dapat memberikan kesempatan bagi partai politik atau calon presiden saja untuk melakukan kampanye di perguruan tinggi binaan Muhammadiyah. Namun formatnya harus uji publik.

"Akan mungkin kita buka (kesempatan kampanye) tapi dengan format yang sesuai dengan kampus. Misalnya uji publik di kampus soal program yang mereka tawarkan, lalu visibilitas dari mereka yang berminat menjadi caleg," jelas dia.

Suasana kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, di Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Suasana kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, di Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Muti menegaskan, capres cawapres maupun parpol di 2024 tidak boleh kampanye di sekolah. Mereka belum cukup umur.

"Tapi untuk sekolah Muhammadiyah tak buka pintu untuk kampanye. Karena ya selain sebagian mereka belum punya hak pilih, juga jumlahnya besar," kata Abdul.

"Sekolah Muhammadiyah ribuan, jadi kami tentu harus berhati-hati untuk jaga agar situasi pembelajaran tak terganggu oleh kampanye partai politik," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Divisi Sosialisasi KPU, August Mellaz menjelaskan hasil pembahasan terkait revisi PKPU tentang kampanye di tempat pendidikan yakni kampanye hanya boleh dilakukan pada level perguruan tinggi.

"Sepanjang diskusi kita kemarin disarankan Kemenag dan Kemendikbud sebagai pertimbangan ya logis juga SLTA (SMA) enggak usah," ujar Mellaz kepada wartawan di Jakpus, Senin (4/9).

"SMA, Madrasah Aliyah, segala macam apa pun yang sederajat. Kan enggak semuanya sudah usia pilih gitu loh. Tapi kalau di kampus semuanya usia pilih terbuka ruang di situ," sambungnya.

Meski demikian KPY masih mengkaji lagi terkait bentuk kampanye yang diperbolehkan untuk di perguruan tinggi. Intinya, Mellaz mengatakan, ketika itu berlaku semuanya harus diperbolehkan, tidak bisa hanya dari satu pihak saja.

https://kumparan.com/kumparannews/muhammadiyah-izinkan-kampanye-2024-hanya-di-lingkungan-universitas-21MMCUYQR17

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations