NasDem soal PKB-PKS Satu Koalisi: Menyatukan Umat
“PKB sejak beridiri dan PKS sejak berdiri tidak pernah dalam satu gerbong (selama ini). Kebangkitan umat Islam akan bersatu,” kata Djamal Aziz. #newsupdate #update #news #text
Politikus Djamal Aziz. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Politikus Djamal Aziz. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan

Bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang begitu cepat memberikan kejutan bagi Demokrat. Ini adalah bagian dari dipilihnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) jadi cawapres Anies Baswedan.

Wakil Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI dari Fraksi NasDem Djamal Aziz menilai bergabungnya PKB menjadi pemersatu kalangan Islam modern dan Islam tradisional. Bahkan, masuknya PKB menjadi catatan sejarah baru dalam kontestasi pilpres.

“PKB sejak beridiri dan PKS sejak berdiri tidak pernah dalam satu gerbong (selama ini). Kebangkitan umat Islam akan bersatu,” katanya kepada kumparan saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Senin (4/9).

Politikus asal Surabaya ini menilai peran PKB mampu merebut ceruk suara NU di Jawa Timur dan Jawa Tengah bagi Anies. Ini berdasarkan pengalamannya, yang tiga kali maju pileg dari dapil Jawa Timur.

“Suara Cak Imin tidak besar memang. Tapi kalau PKB NU itu signifikan,” lanjut Djamal.

Sementara itu Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyampaikan kombinasi Anies dan Cak Imin ini merupakan pasangan yang saling melengkapi. Ini juga sekaligus untuk menghentikan perpecahan di antara masyarakat selama ini.

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali. Foto: Jonathan Devin/kumparan
Waketum Partai NasDem Ahmad Ali. Foto: Jonathan Devin/kumparan

“Anies dipersepsikan Islam kanan lalu Muhaimin Islam tradisional, NasDem nasional. Saya kira ini gabungan yang sangat kuat,” imbuhnya.

Dipilihnya Cak Imin jadi cawapres Anies tentu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, sejak KPP terbentuk, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang-gadang akan mendampingi Anies.

Sebagai catatan, pada Januari 2023 AHY memperoleh suara 3,7% sebagai cawapres dalam survei Litbang Kompas. Kemudian elektabilitasnya naik ke 4,1% pada Mei 2023, dan meningkat jadi 5,1% pada Agustus 2023.

Sementara elektabilitas Cak Imin belum pernah menyentuh 1% dalam survei yang sama.

Hasil survei Litbang Kompas mencatat, pada Januari 2023 Cak Imin hanya meraih 0,2% suara sebagai cawapres. Kemudian angkanya naik tipis jadi 0,3% pada Mei 2023, dan menjadi 0,4% pada Agustus 2023.

https://kumparan.com/kumparannews/nasdem-soal-pkb-pks-satu-koalisi-menyatukan-umat-218CYPBo64G

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations