Nilai Investasi Industri Kendaraan Listrik di Indonesia Capai Rp 4,49 Triliun
Total investasi industri kendaraan listrik berupa bus, mobil, dan motor listrik di Indonesia tembus Rp 4,49 triliun.
Mobil listrik Wuling BinguoEV dan Air ev di IIMS 2024 JIExpo Kemayoran, Jakarta. Foto: Wuling Motors
Mobil listrik Wuling BinguoEV dan Air ev di IIMS 2024 JIExpo Kemayoran, Jakarta. Foto: Wuling Motors

Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Hendro Martono, mengungkap total nilai investasi industri perakitan kendaraan listrik di Indonesia mencapai Rp 4,49 triliun.

Hal itu disampaikannya dalam acara Sosialisasi Kebijakan Insentif Dalam Rangka Percepatan Investasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang disiarkan melalui Youtube Kemenko Bidang Maritim dan Investasi.

Jelasnya terdapat industri KBLBB yang terbagi ke dalam beberapa sektor: bus listrik, mobil listrik, dan sepeda motor listrik. Lanjutnya, sekarang ini terdapat empat perusahaan bus listrik dengan kapasitas produksi 1.980 unit per tahun, dengan total investasi sebesar Rp 0,36 triliun.

"Empat perusahaan mobil listrik dengan kapasitas 44 ribu unit per tahun dengan investasi Rp 3,27 triliun. Sedangkan roda dua listrik 54 perusahaan, kapasitas 1,51 juta unit per tahun dengan total investasi Rp 0,86 triliun," pungkasnya.

PT Astra Honda Motor (AHM) perkenalkan Safety Riding untuk penggunaan motor listrik di Jakarta, Rabu (28/2). Foto: dok. AHM
PT Astra Honda Motor (AHM) perkenalkan Safety Riding untuk penggunaan motor listrik di Jakarta, Rabu (28/2). Foto: dok. AHM

Target kuantitatif produksi kendaraan listrik di RI

Pada materi paparannya, Kementerian Perindustrian memiliki target kuantitatif produksi kendaraan listrik di Indonesia.

"Dalam mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik, industri otomotif Indonesia ditargetkan untuk memproduksi 600 ribu unit mobil dan bus listrik pada 2030, yang akan mengurangi konsumsi minyak bbm 7,5 juta barel dan mengurangi emisi karbon 2,76 juta ton," terangnya.

Sementara untuk roda dua listrik, target produksinya 9 juta unit yang memangkas konsumsi 14,15 juta barel dan mengurangi 5,175 juta ton karbon pada tahun yang sama.

Pengunjung merasakan motor listrik di Pameran Motor Listrik & Ekosistem Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pengunjung merasakan motor listrik di Pameran Motor Listrik & Ekosistem Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Target tersebut pada 2035 lebih meningkat lagi, di mana ada 1 juta unit kendaraan listrik roda empat atau lebih, dengan realisasi mengurangi 12,5 juta barel dan 4,6 juta ton karbon. Serta untuk roda dua listrik, target produksinya diharapkan mencapai 12 juta unit untuk memangkas 18,86 juta barel dan 6,9 juta ton karbon.

Lebih lanjut dengan insentif pembelian mobil dan motor listrik yang digulirkan tahun lalu, populasi kendaraan listrik terus bertambah. terjadi peningkatan populasi 262 persen dari 17 ribuan unit di 2022 menjadi 62 ribuan unit motor listrik pada 2023.

Adapun pada mobil listrik, juga mengalami peningkatan sebesar 43 persen dari 8 ribuan unit pada 2022 menjadi 12 ribuan unit pada 2023.

"Meskipun telah memberikan berbagai insentif, penambahan ini dinilai belum cukup untuk meningkatkan popularisasi KBLBB, sehingga pemerintah mengeluarkan program insentif baru yaitu program insentif bea masuk dan PPnBM untuk CBU dan CKD dengan nilai TKDN di bawah persyaratan roadmap, dan penyesuaian spesifikasi, peta jalan pengembangan, dan ketentuan penghitungan tingkat komponen dalam negeri KBLBB," terangnya.

https://kumparan.com/kumparanoto/nilai-investasi-industri-kendaraan-listrik-di-indonesia-capai-rp-4-49-triliun-22HjXY5Bed1

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations