NU soal Usul Sidang Isbat Idul Fitri Ditiadakan: Sudah Aturan, Tak Bisa Dihapus
Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menanggapi usulan Muhammadiyah yang mengusulkan sidang Isbat untuk menentukan Idul Fitri 1445 H ditiadakan. #newsupdate #update #news #text
Ketum PBNU Gus Yahya dalam acara Halaqah Fikih Peradaban di Ponpes Lirboyo, Kediri, Kamis (28/12/2024). Foto: TVNU
Ketum PBNU Gus Yahya dalam acara Halaqah Fikih Peradaban di Ponpes Lirboyo, Kediri, Kamis (28/12/2024). Foto: TVNU

Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menanggapi usulan Muhammadiyah yang mengusulkan sidang Isbat untuk menentukan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H ditiadakan.

Gus Yahya menyebut bahwa sidang Isbat sudah menjadi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga, untuk menghapusnya perlu proses yang panjang.

"Sidang isbat itu sudah menjadi aturan, jadi ketentuan pemerintah, sehingga untuk menghapus itu membutuhkan proses panjang. Tidak bisa tiba-tiba lalu misalnya Menteri Agama tiba-tiba bilang tahun ini enggak ada sidang isbat. Tentu kami juga akan protes juga karena ini sudah menjadi aturan," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).

Gus Yahya menjelaskan, sidang Isbat diselenggarakan untuk menciptakan harmoni di tengah masyarakat dalam melaksanakan ibadah puasa serta Idul Fitri. Bahkan, menurutnya, sidang Isbat pertama kali diusulkan oleh Muhammadiyah.

"Setahu saya bahkan dulu yang mengusulkan sidang isbat itu sendiri adalah dari Muhammadiyah," ucap dia.

"Saya enggak tahu apa karena yang mengusul sidang isbat itu Muhammadiyah, supaya ada sidang isbat, lalu sekarang mengusulkan untuk tidak ada," lanjutnya.

Meski demikian, Gus Yahya mengungkapkan, PBNU tak ambil pusing atas usulan tersebut. Penentuan 1 Ramadan maupun Idul Fitri, menurut dia, tetap akan dihitung berdasarkan rukyah hilal.

PBNU pun, lanjutnya, akan tetap mengikuti hasil sidang Isbat yang diselenggarakan oleh pemerintah.

"Para kiai NU itu bahkan mengatakan tidak boleh mengumumkan pandangan yang berbeda dari pemerintah kalau sudah ada penetapan sidang isbat dari pemerintah," katanya.

PP Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024 dan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Kemenag baru akan mengadakan sidang isbat menentukan awal Ramadan pada 10 Maret. Awal puasa Muhammadiyah diperkirakan akan berbeda dengan penetapan pemerintah.

Namun, juga diperkirakan jatuhnya Idul Fitri akan pada hari yang sama. Karena itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengusulkan agar sidang isbat penetapan Idul Fitri nanti tidak perlu digelar.

“InsyaAllah Idul Fitri akan bareng. Posisi hilal saat akhir Ramadan sudah di atas 8 derajat. Dengan posisi seperti itu, hilal sudah bisa dilihat jelas. Jadi tidak perlu sidang isbat, sehingga bisa hemat anggaran,” kata Abdul Mu’ti saat menyampaikan ceramah dalam acara Tarhib Ramadan dan Milad ke-3 Masjid Al Birru di Desa Mindahan Kidul, Batealit, Jepara, Minggu (3/3/2024).

https://kumparan.com/kumparannews/nu-soal-usul-sidang-isbat-idul-fitri-ditiadakan-sudah-aturan-tak-bisa-dihapus-22JevSwinti

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations