Pemuda Lulusan SLB Bunuh Bocah 9 Tahun di Sleman karena Sering Di-bully
Pemuda Lulusan SLB Bunuh Bocah 9 Tahun di Sleman karena Sering Di-bully.
#newsupdate #update #news #text
Kapolsek Ngaglik Kompol Mashuri menyampaikan ungkap kasus pembunuhan anak 9 tahun di Sleman, Rabu (6/3). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Kapolsek Ngaglik Kompol Mashuri menyampaikan ungkap kasus pembunuhan anak 9 tahun di Sleman, Rabu (6/3). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan

Seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun berinisial MA di Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY, menjadi korban pembunuhan tetangganya.

Pelaku adalah GCP (19), seorang pria lulusan SLB. Dia nekat melakukan pembunuhan karena sering di-bully atau dirundung oleh korban.

"Waktu kejadian pada hari Sabtu, 24 Februari pukul 15.00 WIB. Lokasinya kolam sumber air, Dusun Blekik, Sardonoharjo," kata Kapolsek Ngaglik Kompol Mashuri di Polresta Sleman, Rabu (6/3).

Peristiwa ini bermula dari MA yang pamit ke orang tuanya bermain dengan bersepeda ontel. Namun, karena tak kunjung pulang, ibu dan kakak MA kemudian mencarinya dengan keliling desa naik sepeda motor.

Sesampainya di sekitar TKP, mereka bertemu dengan tetangga yang saat itu berteriak sembari menyebut nama MA. Setelah dihampiri ternyata MA telah terapung di kolam sumber air di lokasi tersebut.

MA sempat diberi bantuan pernapasan oleh sang kakak tetapi nyawanya tak tertolong. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.

"Dari hasil autopsi ternyata dari leher korban ada bekas cekikan pada korban dan ada luka pada dubur korban," bebernya.

Di TKP tersebut, kakak MA menemukan sebuah kunci motor. Kunci tersebut ternyata milik ayah dari GCP. Temuan ini mempermudah polisi mengungkap pelakunya.

"Kebetulan pelaku adalah tetangga korban. Tersangka termasuk memiliki keterbelakangan komunikasi. Dia lulusan SLB di Pakem," katanya.

"Kalau tidak salah autis," jelasnya.

Kapolsek Ngaglik Kompol Mashuri menyampaikan ungkap kasus pembunuhan anak 9 tahun di Sleman, Rabu (6/3). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Kapolsek Ngaglik Kompol Mashuri menyampaikan ungkap kasus pembunuhan anak 9 tahun di Sleman, Rabu (6/3). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan

Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Dia mencekik dan menenggelamkan MA karena kerap dirundung.

"Alasannya, motifnya jengkel karena sering dijahili dan sering sepeda ontelnya disembunyikan," bebernya.

Sementara soal luka di dubur MA, polisi masih mendalami lebih lanjut. Belum diketahui apakah GCP juga melakukan tindakan asusila atau tidak.

"Belum. Belum bisa diketahui," bebernya.

"Korban meninggal karena tenggelam akibat dari dicekik dan ditenggelamkan," jelasnya.

Observasi di Rumah Sakit Jiwa

Mashuri menjelaskan saat ini GCP tengah diobservasi di Rumah Sakit Grhasia. Di rumah sakit jiwa itu akan diketahui apakah GCP memenuhi syarat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya atau tidak.

"Sesuai ketentuan perundang-undangan setiap orang yang melakukan tindak pidana harus cakap. Kami belum bisa menyimpulkan apakah tersangka cakap atau tidak atau bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya atau tidak. Sedang dimintakan keterangan ahli," jelasnya.

Observasi ini membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Jika ternyata hasil ahli menyatakan GCP tidak cakap maka kasus ini dihentikan demi hukum.

"Sesuai dengan perundang-undangan, jika secara psikologis tidak bisa mempertanggungjawabkan, otomatis (kasus) dihentikan," katanya.

Sejauh ini, GCP terancam Pasal 80 Ayat (3) jo Pasal 76C UU RI Nomor 35 Tahun 2014 sebagaimana diubah dengan UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo 338 KUH Pidana.

"Ancaman hukumannya 10 tahun penjara," katanya.

https://kumparan.com/kumparannews/pemuda-lulusan-slb-bunuh-bocah-9-tahun-di-sleman-karena-sering-di-bully-22ISNEz3Kne

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations