views
Memasuki hari kelima, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap 10 korban hilang dalam bencana banjir bandang di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumut. Pencarian cukup sulit dikarenakan terkendala cuaca buruk.
“Tim penyelam dari Polair tadi pagi sudah datang untuk memperkuat penyelam dari Basarnas dan tim SAR gabungan,” kata Kepala Basarnas Medan Budiono pada Rabu (6/12).
“Untuk tim penyelam memang tadi rencana pukul 07.00 WIB akan melakukan penyelaman. Namun, karena cuaca yang tidak memungkinkan dan visibility yang berada di tepian Danau Toba sangat keruh airnya. Sehingga, penyelaman akan kita tunda dan dilanjut apabila cuaca sudah mendukung,” sambungnya.
Desa Simangulampe berada di tepian Danau Toba.
Sementara itu, kata Budiono, untuk pencarian di darat, sulit dilakukan karena banyaknya bongkahan batu yang dibawa oleh banjir bandang.
“Sudah dikerahkan 15 alat berat, ekskavator. Kemudian juga menggunakan anjing pelacak,” ujarnya.
Budiono menambahkan, pihaknya juga melakukan penggeseran batu dengan cara manual. Sehingga lokasi-lokasi yang tak bisa diraih oleh ekskavator bisa dibuka. Hingga pukul 16.00 WIB, hasil pencarian masih nihil.
Dalam bencana yang terjadi pada Jumat (1/12) ini, 12 orang dinyatakan hilang. Baru dua yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
https://kumparan.com/kumparannews/pencarian-10-korban-banjir-bandang-humbahas-terkendala-air-keruh-danau-toba-21iVZsYPEGc
Comments
0 comment