Pengacara CN, Pemeran Film Porno Rumah Produksi Jaksel: Dia Korban

Polda Metro Jaya memanggil wanita pemeran film porno yang dibuat rumah produksi asal Jaksel, Selasa (19/9). Salah satu yang hadir untuk diperiksa sebagai saksi ialah CN.

Kuasa hukum CN, Acong Latif, mengatakan kliennya saat ini sedang diperiksa penyidik Polda Metro Jaya. Dia tidak mengungkap identitas lengkap kliennya tersebut.

"Dia selebgram. Tapi dia juga pernah main di salah satu FTV lah," kata Acong di Polda Metro Jaya.

Acong mengeklaim kliennya ialah korban. Sebab menurutnya, CN sempat menolak ajakan untuk jadi talent dalam 2 film yang sudah diperankannya.

"Klien kami ini sebenarnya korban. Korban dari produksi film itu. Korban dari para pembuat film ataupun yang memproduksi itu," kata Acong.

"Jadi dia ini diajak oleh seseorang untuk jadi pemeran salah satu film yang diproduksi mereka, walaupun sebenarnya sempat menolak pertama," tambahnya.

Acong menjelaskan bahwa CN dipaksa untuk ikut berperan dalam pembuatan film pornografi, meski telah menolaknya.

"CN ini ada (bermain) dua film, judulnya nanti setelah diperiksa biar disampaikan sama dia," sambungnya.

Selain CN, total ada sebanyak 11 orang pemeran wanita dari kalangan selebgram hingga artis yang jadi pemeran kasus film porno. Sementara itu, untuk pemeran laki-lakinya ada 5 orang yang disebutkan polisi.

Berikut rincian ke-16 inisial pemeran yang diungkapkan polisi:

Pemeran perempuan:

VV, SKE, CN, SE (sudah ditangkap), E, BLI, M, MGP, S, J, ZS, AB.

Pemeran laki-laki:

BP, P, UR, AG (AD), RA.

Rumah produksi tersebut telah membuat 120 film sejak tahun 2022. Mereka disebut telah meraup keuntungan sebesar Rp 500 juta.

Ada pun para pemeran dibayar Rp 10-15 juta per judul film yang dimainkan. Jumlah itu tergantung dari popularitas pemerannya.

"Bervariasi antar [Rp] 10 sampai 15 juta sekali pembuatan film, satu judul film," jelas Dirkrimsus Polda Metro Ade Safri Simanjuntak usai konferensi pers di Mapolda Metro, Senin (11/9).