Penjelasan mengenai Kongsi Dagang Hindia Timur (EIC)
Oleh Berita Terkini
Ilustrasi Kongsi Dagang Hindia Timur (Eic) Merupakan Kongsi Dagang Milik, Foto: Unsplash/prayong kotjuk.
Ilustrasi Kongsi Dagang Hindia Timur (Eic) Merupakan Kongsi Dagang Milik, Foto: Unsplash/prayong kotjuk.

Kongsi dagang Hindia Timur (EIC) merupakan kongsi dagang milik Eropa. East India Company (EIC) adalah perusahaan dagang Inggris yang didirikan pada tahun 1600 oleh perjanjian kerajaan Inggris.

EIC memiliki tujuan untuk melakukan perdagangan di wilayah Asia, khususnya di wilayah India, Cina, dan Asia Tenggara. Perusahaan ini beroperasi selama hampir tiga abad dan memiliki peran besar dalam sejarah kolonialisme dan perdagangan dunia.

Sejarah Kongsi Dagang Hindia Timur (EIC) milik Eropa

Ilustrasi Kongsi Dagang Hindia Timur (Eic) Merupakan Kongsi Dagang Milik, Foto: Unsplash/Somdee Srisumranrungruang.
Ilustrasi Kongsi Dagang Hindia Timur (Eic) Merupakan Kongsi Dagang Milik, Foto: Unsplash/Somdee Srisumranrungruang.

Dikutip dari buku Sejarah SMP/MTs Kls VII (KTSP) karya Dr. Nana Nurliana Soeyono, MA (2013: 116), kongsi dagang Hindia Timur (EIC) merupakan kongsi dagang milik Eropa.

Pada awalnya, perusahaan ini berfokus pada perdagangan di India. Namun kemudian EIC memperluas kegiatan bisnisnya ke wilayah-wilayah seperti Indonesia, Cina, dan bagian-bagian lain dari Asia.

East India Company (EIC) adalah mitra dagang yang mewakili Kerajaan Inggris untuk mengontrol perdagangan rempah-rempah di pantai barat Sumatera. Untuk melindungi aktivitas perdagangannya, dibangun benteng dengan tentara yang disebut The West Coast Garrison of Sumatra.

Berdasarkan buku Sumatera Factory Records, British Library Asian and African Studies (2006), Benteng Marlborough bukan hanya bangunan benteng, kantor mitra dagang atau pemukiman, tetapi berkembang menjadi sebuah kota, kota Marlborough, seperti yang tertulis dalam gambar surat terakhir de Collet, 1716. Bahkan cikal bakal kota Bengkulu berasal dari Benteng Marlborough.

Pada puncak kejayaannya, EIC memiliki peran yang dominan dalam perdagangan internasional dan menjadi salah satu kekuatan terbesar di dunia.

Selain berdagang, EIC juga memiliki kekuasaan politik dan militer, yang memungkinkannya untuk mendirikan dan mengendalikan wilayah kolonial di India dan sekitarnya.

Selama 140 tahun, Inggris melalui East India Company menguasai wilayah dan perdagangan rempah-rempah di pantai barat Sumatera. Banyak peristiwa sosial dan bencana alam terjadi di Benteng Marlborough.

Pada tahun 1719, penduduk Bengkulu menyerang dan membakar Benteng Marlborough. Pada 1760, pasukan Prancis menyerang Benteng Marlborough di bawah komando Earl of Easting.

Pembunuhan penduduk Thomas Parr pada tahun 1807 menjadi salah satu peristiwa paling kelam bagi Inggris, peristiwa yang dikenal dengan tragedi Gunung Felix.

Wakil Gubernur Inggris Thomas Stamford Raffles (1818 - 1824) mengubah sejarah dan ilmu pengetahuan dengan ditemukannya bunga raksasa Raflesia Arnoldi dan membuat Bengkulu terkenal di dunia dengan bunga raksasa ini.

Selain itu, Raffles memainkan peran penting dalam penandatanganan Traktat London antara Inggris Raya dan Belanda. Traktat London mengakhiri kekuasaan Inggris di kepulauan tersebut, di mana salah satu isi Traktat London adalah pertukaran penguasaan wilayah Bengkulu dengan Malaka dan Singapura.

Baca Juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Jadi, kongsi dagang Hindia Timur (EIC) merupakan kongsi dagang milik Eropa. Pada tahun 1874, EIC secara resmi dibubarkan dan kekuasaannya sepenuhnya diserap oleh pemerintah Inggris. (Umi)

https://kumparan.com/berita-terkini/penjelasan-mengenai-kongsi-dagang-hindia-timur-eic-20uikl8nyf9

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations