Perpadi: HET Beras Naik Rp 1.000 Belum Bisa Diterapkan Dalam Waktu Dekat
Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) mengatakan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang naik Rp 1.000 per kg belum bisa diterapkan dalam waktu dekat. #bisnis
Pedagang beras di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (12/3/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Pedagang beras di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (12/3/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) mengatakan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang naik Rp 1.000 per kilogram (kg) belum bisa diterapkan dalam waktu dekat.

Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso mengatakan, kebijakan tersebut pendek memiliki sederet kelemahan. Seperti halnya, stok gabah di penggilingan yang telah dibeli dengan harga yang tinggi, sehingga penggilingan belum dapat mengikuti HET, meskipun baru saja dinaikkan.

"Stok lama masih banyak dengan modal pembelian gabah yang sudah mahal. (Sementara) panen gabah baru perlu waktu untuk proses pengeringan, pengolahan dan distribusi, bisa tujuh hingga 10 hari," kata Sutarto kepada kumparan pada Selasa (12/3).

"Kiranya tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk melaksanakan tekanan termasuk kepada penggilingan padi kecil," tambah Sutarto.

Namun, di sisi lain, Sutarto memandang, pemerintah dapat mengatasi permasalahan tingginya harga beras dengan menggelontorkan stok sebanyak mungkin ke pasar, untuk mengisi cadangan yang selama ini kurang banyak.

Petani mengangkut gabah seusai panen dengan mesin panen padi di areal pesawahan Sungai Lareh, Padang, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Petani mengangkut gabah seusai panen dengan mesin panen padi di areal pesawahan Sungai Lareh, Padang, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO

"Ketepatan waktu dan jumlah sangat menentukan keberhasilan dalam menjaga stabilitas disamping ketepatan cara distribusi dan harga. Ya bisa menjadi kucing kucingan di lapangan," jelas Sutarto.

Dari sisi penyebab tingginya harga beras, Wakil Ketua Umum Perpadi Billy Haryanto memandang, ada oknum pemilik pabrik yang berlaku semena-mena tanpa memperhatikan HET.

Sebelumnya, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) memutuskan untuk menerapkan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium jelang bulan Ramadan. HET beras premium dinaikkan senilai Rp 1.000 per kg selama 10-23 Maret 2024.

Kenaikan HET beras premium yang diberlakukan sementara ini menyasar pada 8 wilayah. Pada wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan diberlakukan relaksasi HET beras premium menjadi Rp 14.900 per kg dari HET sebelumnya di Rp 13.900 per kg.

Pengusaha di Serang ditangkap polisi karena palsukan beras Bulog berjamur jadi premium. Foto: Dok. Istimewa
Pengusaha di Serang ditangkap polisi karena palsukan beras Bulog berjamur jadi premium. Foto: Dok. Istimewa

Kemudian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung relaksasi HET beras premium diberlakukan Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg.

Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, relaksasi HET beras premium di Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg. Ini juga berlaku sama di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan relaksasi HET beras premium Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg.

Sementara untuk wilayah Sulawesi, relaksasi HET beras premium menjadi Rp 14.900 per kg dari HET sebelumnya Rp 13.900 per kg. Untuk wilayah Kalimantan, relaksasi HET beras premium menjadi Rp 15.400 per kg dari HET sebelumnya Rp 14.400 per kg.

Terakhir, untuk wilayah Maluku, relaksasi HET beras premium menjadi Rp 15.800 per kg daripada HET sebelumnya Rp 14.800 per kg. Relaksasi HET beras premium untuk wilayah Papua juga persis sama dengan wilayah Maluku.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/perpadi-het-beras-naik-rp-1-000-belum-bisa-diterapkan-dalam-waktu-dekat-22Kw4smXY0a

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations