Pertamina dan ExxonMobil Siap Bor Sumur di Cekungan Sunda-Asri untuk CCS
Pertamina dan ExxonMobil siap bor sumur di Cekungan Sunda-Asri untuk CCS. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro, di Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (1/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro, di Lapangan Banyu Urip Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (1/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

PT Pertamina (Persero) bersama ExxonMobil Indonesia siap mengebor sumur appraisal di Cekungan Sunda-Asri akhir tahun ini. Cekungan tersebut merupakan kandidat tempat penyimpanan karbon atau Carbon Capture Storage (CCS).

Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, menyebutkan saat ini pihaknya masih menunggu aturan turunan Peraturan Presiden (Perpres) No 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon.

"Setelah Perpres keluar mengenai CCS, kita tentu saja meresponsnya dengan positif, menyiapkan Asri Basin itu sebagai kandidat CCS bersama dengan Exxon," ungkap Wiko saat ditemui di Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jumat (1/3).

Cekungan Sunda-Asri merupakan penyimpanan karbon dengan jenis saline aquifer. Wiko menargetkan, pengeboran sumur perdana dilakukan akhir 2024 atau awal 2025.

"Diharapkan akhir tahun ini atau awal tahun depan kita sudah ada bor sumur appraisal. Dari situ nanti ada milestone lagi kita bisa menghitung berapa biaya sesungguhnya untuk CCS termasuk total investasinya," jelas Wiko.

Sumur appraisal tersebut, kata Wiko, penting untuk membuktikan seberapa besar penyimpanan yang tersedia di cekungan tersebut. Untuk itu, Pertamina sudah mulai melakukan pengadaan alat pengeboran setidaknya bulan ini.

Wiko menyebutkan, Pertamina berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait aturan turunan Perpres CCS yang ditargetkan bisa terbit di Juni 2024. Sambil menunggu, perusahaan akan membuat konsep kerja sama CCS ini.

"Kita membuat konsep dua ya, apakah amandemen PSC yang sekarang, atau nanti kontrak baru tadi yang dikatakan injection sharing atau apa. kita belum tau seperti apa," tuturnya.

Dia menambahkan, salah satu permintaan potensial dari CCS ini adalah Kilang Petrokimia Hijau yang sedang digarap ExxonMobil. Kedua proyek ini, CCS dan kilang, merupakan buah hasil pertemuan Presiden Jokowi Chairman ExxonMobil Corporation Darren Woods di AS beberapa waktu lalu.

"Nanti tetap kita mapping juga bagaimana, FID (Final Investment Decision) diharapkan mungkin di 2026 awal, di situ semua sudah settle mengenai appraising, demand, kapasitas storage," tutur Wiko.

CCS Hub Sunda-Asri merupakan saline aquifer yang memiliki potensi 3 gigaton of CO2. Posisi Sunda-Asri sangat baik karena dikelilingi oleh pusat emisi yang berada di Sumatera Selatan dan Cilegon (Banten). Dengan demikian, Sunda-Asri dapat mendukung dekarbonisasi pada industri-industri tersebut.

Sebelumnya, Jokowi telah bertemu Darren Woods di Hotel Four Seasons, San Francisco, Amerika Serikat, Rabu (15/11/2023). Dalam pertemuan itu, Jokowi mengapresiasi kerja sama pembangunan kilang petrokimia hijau.

“Saya apresiasi rencana kerja sama untuk pembangunan kilang petrokimia hijau dan Carbon Capture Storage (CSS) dengan nilai mencapai 15 miliar US Dollar,” kata Jokowi kepada Woods, dikutip Kamis (16/11).

Jokowi juga mengaku senang bahwa fasilitas CSS di Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan salah satu kompleks petrokimia tercanggih di dunia.

“Saya senang mendengar bahwa fasilitas CCS akan jadi terbesar di Asia Tenggara dan kompleks petrokimia Exxon akan jadi salah 1 yang tercanggih di dunia,” ujar Jokowi.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/pertamina-dan-exxonmobil-siap-bor-sumur-di-cekungan-sunda-asri-untuk-ccs-22Gw7VGens8

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations