Pertamina Geothermal Energy Resmikan Lao-Lao Geopark di Lahendong Tomohon
Oleh Manado Bacirita
Lao-lao Geopark milik Pertamina Geothermal Energy di area PGE Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara yang merupakan kolam pemandian air panas pertama di Indonesia yang memanfaatkan energi pans bumi secara langsung.
Lao-lao Geopark milik Pertamina Geothermal Energy di area PGE Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara yang merupakan kolam pemandian air panas pertama di Indonesia yang memanfaatkan energi pans bumi secara langsung.

TOMOHON - Pertamina Geothermal Energy meresmikan pilot project Lao-Lao Geopark di area PGE Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (7/1).

Ini merupakan bukti peran Pertamina sebagai pelopor di industri panas bumi Indonesia dalam hal pengembangan energi bersih panas bumi untuk sektor pariwisata. Lao-Lao Geopark sendiri adalah kolam pemandian air panas pertama di Indonesia yang memanfaatkan energi panas bumi secara langsung.

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, mengungkapkan bahwa pencapaian ini adalah bukti nyata keberhasilan PGE dalam mencapai tahap “beyond electricity”.

“Sebelumnya hal tersebut jadi salah satu tantangan utama pengembangan industri panas bumi di Indonesia. Dengan diresmikan Lao-Lao Geopark, ditegaskan bahwa panas bumi bukan hanya industri hijau yang berdampingan harmonis dengan lingkungan, tetapi juga dapat menjadi pendorong industri pariwisata tanah air,” ujarnya.

Julfi menambahkan, inisiatif ini merupakan realisasi misi PGE dalam menciptakan nilai (value creation) dengan mengoptimalkan potensi energi panas bumi. Proyek tersebut merupakan upaya PGE dalam melakukan transisi bisnis melalui pengembangan produk turunan panas bumi di sektor pariwisata.

Proyek Lao-Lao Geopark sendiri dimulai pada 8 Desember 2022 dan rampung pada 30 Desember 2023 lalu. Sumber energi utama yang digunakan untuk operasional Lao-Lao Geopark berasal dari PLTP PGE Area Lahendong yang memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan listrik masyarakat Sulut dan Gorontalo.

Lao-Lao Geopark menerapkan heat exchanger sebagai pemanas air dengan memanfaatkan energi panas dari fluida panas bumi yang belum terutilisasi. Teknologi ini mampu menghasilkan air hangat dengan suhu sekitar 37 derajat Celsius hingga 39 derajat Celsius (99 derajat Fahrenheit hingga 102 derajat Fahrenheit).

“Ke depannya, kami berharap proyek ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan riset pengembangan non-konvensional terhadap potensi panas bumi bagi sektor pariwisata,” ujar Julfi.

PGE Area Lahendong sendiri pada Desember lalu dianugerahi PROPER Emas oleh Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan. Program Sistem Ekonomi Sirkular Mapalus Tumompaso di PGE Area Lahendong telah berhasil memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan sampingan dan meningkatkan 60,1 persen pendapatan masyarakat setempat.

Mapalus Tumompaso sendiri berhasil mengedukasi lebih dari 1.400 warga setempat melalui beberapa program turunan, yaitu Usaha Desa Wisata (SADEWI), Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Berdaya Maria (KUBEMADA), Usaha Ternak dengan Energi Terbarukan, Bank Sampah Setor Jo, dan Konservasi Fauna Endemik Monyet Hitam Sulawesi atau Yaki (Macaca Nigra).

Saat ini, PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW, di mana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama.

manadobacirita

https://kumparan.com/manadobacirita/pertamina-geothermal-energy-resmikan-lao-lao-geopark-di-lahendong-tomohon-21wSOSVtsCc

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations