Petani Milenial Usia di Bawah 40 Tahun Minim di Sulawesi Utara, Ini Penyebabnya
Oleh Manado Bacirita
Nadia Sumendap, salah satu petani milenial yang ada di Sulawesi Utara.
Nadia Sumendap, salah satu petani milenial yang ada di Sulawesi Utara.

MANADO - Sensus Pertanian 2023 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), memunculkan data yang menyebutkan jika saat ini jumlah petani yang berusia di bawah 40 tahun sangat sedikit, sehingga ada ancaman regenerasi yang bisa terjadi.

Data pada Sensus Pertanian 2023, menyebutkan jika jumlah petani yang berusia di bawah 40 tahun atau disebut petani milenial, hanya sekitar 48.687 orang atau hanya 18,93 persen dari total petani yang ada di di daerah dengan sebutan Bumi Nyiur Melambai ini.

"Jumlah petani milenial yang berumur 19 sampai 39 tahun sebanyak 48.687 orang, atau sekitar 18,93 persen dari total petani di Sulawesi Utara," ujar Kepala BPS Sulut, Asim Saputra.

Diakui oleh Asim, hal ini memang bisa dikategorikan sedikit, mengingat luas lahan pertanian di Sulut yang tergolong masih besar.

Sejumlah faktor yang mempengaruhi hal itu, menurut Asim adalah diidentikannya pertanian dengan hal yang kotor, capek dan juga bekerja di bawah terik matahari yang panas. Selain itu, ada faktor pelibatan anak petani yang berkurang.

"Sekarang anak-anak diminta fokus untuk sekolah. Tidak seperti 10 tahun lalu, pelibatan anak petani untuk menjadi seorang petani masih besar," ujar Asim.

Asim mengatakan, sistem pendidikan juga ikut berpengaruh, di mana harusnya ada pengenalan-pengenalan soal petani dan pertanian di sekolah, sehingga ada keinginan untuk bertani.

"Bangkitkan kemauan jadi petani itu juga penting," ujar Asim kembali.

Senada disampaikan, akademisi Unsrat, Dr. Theodora Katiandagho. Dosen di Fakultas Pertanian ini mengaku ada pergeseran pendapat dari anak-anak muda saat ini tentang pertanian. Mereka menilai jika menjadi petani bukanlah pekerjaan yang punya prospek ekonomi baik.

Padahal menurut Theodora, kisah-kisah sukses petani yang mampu menghasilkan pendapatan besar, harusnya juga mereka tahu, sehingga mau untuk terjun ke dunia pertanian.

"Perlu kita ubah lagi mindset atau cara berpikir kaum milenial ini. Memang ada tantangan tersendiri, tapi itu harus dilakukan agar kita ke depan tak mengalami kekurangan petani," kata Theodora.

manadobacirita

https://kumparan.com/manadobacirita/petani-milenial-usia-di-bawah-40-tahun-minim-di-sulawesi-utara-ini-penyebabnya-21jYn8dknju

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations