views
Buruknya kualitas udara di Jakarta dan daerah sekitarnya menjadi sorotan akhir-akhir ini. Menurut data platform pengukur kualitas udara, Air Quality Index (AQI) di Jabodetabek sangat mengkhawatirkan dan tak baik untuk kesehatan.
Buruknya kualitas udara di Jakarta disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah polusi udara akibat asap kendaraan bermotor. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun menyampaikan kekhawatirannya akan polusi udara saat ini.
Menurut dia, buruknya kualitas udara di Jakarta enggak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat tetapi juga bisa berdampak negatif terhadap sektor pariwisata Nasional.
"Nah tentunya ini akan berdampak negatif untuk pariwisata kita. Jadi harus kita kontrol agar ini segera ada tindak lanjutnya ," kata Sandiaga dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (14/8).
Sandiaga jika dilihat secara keseluruhan, memang ada destinasi wisata yang terdampak dan juga tidak. Hanya saja memang yang terparah terjadi di Jakarta.
"Jadi dari destinasi wisata itu semua, selama saya kunjungi AQI-nya bagus-bagus. Belitung itu super nice, super good di Likupang kemarin. Permasalahannya memang di gerbang kedua dari wisatawan mancanegara yaitu Jakarta," ungkap Sandiaga.
Buruknya polusi udara di Jakarta dikatakan Sandiaga tentunya membahayakan buat kesehatan. Dirinya pun mengaku juga terkena dampak dengan polusi udara ini.
"Saya sendiri terdampak karena kan saya suka lari di luar hampir 5 atau 6 kali seminggu saya lari di luar dan ternyata pagi itu adalah yang paling parah. Jadi pagi itu 100-190 sampai 200 baru agak siang itu turun sedikit," kata dia.
"Jadi kayak 13 Agustus lalu pagi jam 7 Jakarta itu adalah kota terburuk kualitas udaranya di dunia. Baru di sekitar jam 11 turun jadi nomor 8 terburuk di dunia," lanjutnya.
Terkait permasalahan ini, Sandiaga mengatakan pemerintah telah melakukan rapat terbatas untuk melakukan beberapa kebijakan yang akan dilakukan dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Upaya Kurangi Polusi Udara
Sandiaga mengatakan salah satu permasalahan yang menyebabkan buruknya kualitas udara di Jakarta adalah karena banyaknya penggunaan transportasi pribadi.
Untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi, Sandiaga memutuskan untuk menerapkan kembali kebijakan Work From Home (WFH) di lingkungan kerjanya yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Salah satu yang menjadi penyumbang terbesar adalah transportasi makanya tadi langsung kita putuskan mengaktifkan kembali WFH, dan kita mengurangi penggunaan kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi umum dalam lingkup Kemenparekraf," ujar Sandiaga.
Upaya selanjutnya adalah dengan mengkonversi energi yang tidak ramah lingkungan ke energi-energi yang ramah lingkungan. Misalkan penggunaan kendaraan listrik hingga upaya mengurangi emisi karbon yang ada di industri di sekeliling Jakarta.
"Kedua adalah melakukan konversi di destinasi untuk mesin-mesin yang menggunakan energi yang tidak ramah lingkungan dikonversi ke listrik dan juga industri-industri di sekeliling Jakarta untuk menerapkan scrubber atau memastikan tidak ada emisi karbon yang membahayakan masyarakat," lanjut dia.
Sandiaga pun mengatakan bahwa Jakarta bisa meniru Beijing, salah satu kota di China yang sukses mengurangi polusi udara. Kota itu sebelumnya dikelilingi polusi udara yang sangat mengkhawatirkan, namun pemerintah China langsung melakukan berbagai langkah untuk menekan angka polusi di kota tersebut.
"Jangan sampai masalah ini berlarut-larut dan kita harapkan apa yang diterapkan di Beijing diterapkan itu juga akan dilakukan di sini sehingga tidak ada dampak secara menahun terhadap masalah polusi ini hal yang akan menjadi top of mind pusat perhatian kita," ujarnya.
"Mari kita bergerak cepat ini jangan kita anggap remeh karena dampak kesehatan terutama ISPA ini kalau enggak salah dari data pak Menteri Kesehatan ini Rp 10 triliun untuk penanganan kesehatan terkait masalah pernapasan ini," pungkasnya.
https://kumparan.com/kumparantravel/polusi-udara-buruk-sandiaga-tinjau-kembali-wfh-dan-ajak-naik-transportasi-umum-20zc6FaF5bb
Comments
0 comment