Populer: Luhut Sudah Kembali Bekerja; LRT Bali Jadi Dibangun

Kembalinya Luhut Binsar Pandjaitan ke kantor Kemenko Bidang Kemaritiman usai menjalani perawatan menjadi salah satu berita paling banyak dibaca di kumparanBISNIS sepanjang Minggu (17/12).

Tidak hanya itu, ada pula kabar mengenai tindak lanjut pembangunan LRT Bali. Berikut rangkuman berita populer:

Usai menjalani perawatan intensif dan beberapa waktu pemulihan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan disebut sudah mulai aktif kembali bekerja.

Luhut juga dikabarkan telah menghadap dan melapor ke Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. “Menko LBP telah aktif sebagai Menko kembali. Beberapa hari yang lalu sudah menghadap ke Presiden dan lapor,” imbuh Jodi.

Luhut diketahui menjalani perawatan di Singapura sejak Oktober 2023. Luhut sempat menghadiri agenda pelantikan dan kenaikan pangkat menantunya, Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) pada 29 November 2023 lalu.

Ia juga sempat hadir secara virtual lewat tayangan video di salah satu konferensi di ajang COP28 Dubai, UEA pada 3 Desember 2023.

Selama Luhut mendapatkan perawatan di Singapura, Jokowi menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim.

Luhut kemudian dibawa istrinya ke salah satu Rumah Sakit di Jakarta untuk tindakan preventif lebih lanjut dan tidak diizinkan untuk bekerja terlebih dahulu.

Setelah mendapat tawaran dari kolega-nya yakni Senior Minister Singapura Teo Chee Hean dan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakhrisnan, Luhut memutuskan untuk menjalani tahap pemulihan di Singapura, sekaligus melakukan pemeriksaan medis dan evaluasi yang lebih komprehensif.

LRT Bali Jadi Dibangun

Ada kabar baik mengenai tindak lanjut pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Kuta, Bali dari Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.

"Hari ini saya ditugaskan untuk menindaklanjuti rencana pembangunan LRT yang ada di Bali. Pulau Bali ini merupakan showcase pariwisata internasional dan memang terjadi kemacetan yang kronis yang bisa menjadi bumerang jika ini tidak kita tangani," kata Budi Karya di Parkir Sentral, Kuta, dikutip dari Antara, Minggu (17/12).

Budi Karya menjelaskan Pemprov Bali akan menjadi pemegang saham mayoritas proyek yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan ini, yakni sebesar 51 persen. Sedangkan pemerintah pusat 49 persen.

"Jadi baik capital expenditure (capex) maupun operasional expenditure (opex), Pak Gubernur Bali dan Pak Bupati Badung sudah bersedia menjadi penyangga mendanai capex," ujar Budi Karya.

Adapun terkait skema pendanaan, Budi Karya mengatakan dapat dilakukan dengan berbagai opsi, termasuk Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Korea Selatan dikabarkan telah menyatakan kesiapannya untuk membangun proyek LRT di Bali.

Budi Karya berharap setelah adanya koordinasi secara intensif bersama seluruh pemangku kepentingan, proyek pembangunan transportasi massal perkeretaapian di Bali ini bisa segera dimulai.

Sementara itu, Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra, mengungkapkan Bali sangat membutuhkan adanya transportasi massal modern. Utamanya untuk mengatasi kemacetan.

"Pada jam-jam tertentu terjadi kemacetan luar biasa di Bali, terutama dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke wilayah Kuta sampai Canggu. Jadi kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak Presiden dan Bapak Menteri untuk kemajuan pariwisata di Bali," tutur Sang Made Mahendra.

Pemprov Bali saat ini memprioritaskan pembangunan Fase 1 LRT, yaitu rute Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Seminyak melalui Parkir Sentral. Selain Pj Gubernur Bali, Menhub dalam melakukan peninjauan ke area Parkir Sentral tersebut juga ditemani oleh Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.