views
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapat pertanyaan terkait pajak pendidikan di Indonesia dari Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jatim, Nazaruddin Malik, dalam acara dialog publik PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) pada Jumat (24/11).
"Sebagai orang yang mengelola pendidikan, apakah Bapak pernah berpikir tentang exit strategi untuk policy perpajakan untuk bidang pendidikan. Karena pendidikan ini pajaknya seperti perusahaan, susah ngurusnya. Bagaimana mungkin mengentas sekolah itu kalau kita punya persoalan di pajak?" tanya Nazaruddin.
Lantas, Prabowo pun setuju dengan pertanyaan dan pernyataan yang dilontarkan Nazaruddin. Prabowo menginginkan agar pajak pendidikan diturunkan dan dihapuskan.
"Saya sangat setuju, saya akan tugaskan pakar saya menghitung tapi pajak untuk pendidikan harus serendah-rendahnya. Kalau bisa kita hapus untuk pendidikan," kata Prabowo.
Namun, kata dia, hal tersebut tidak bisa terlaksana sekarang karena aturan pajak buku masih tinggi.
"Tapi enggak masuk akal, kenapa? Kalau enggak salah, kita pajak terhadap buku-buku sekolah. Kemudian juga buku-buku import pajak masih tinggi," ucapnya.
Ia menerangkan bahwa di negara-negara maju saat ini sudah menghapuskan pajak untuk pendidikan.
"Di negara-negara yang maju khusus untuk sekolah tidak ada bea masuk untuk buku, tidak ada pajak," terangnya.
Untuk itu, kata Prabowo, Indonesia membutuhkan banyak lulusan terbaik untuk bisa mengkaji penghapusan pajak pendidikan.
"Karena gini, kita harus memberdayakan kelompok cendekiawan kita, kelompok teknokrat kita yang akan mengawali transformasi ini. Kita butuh ratusan ribu insinyur, ratusan ribu sarjana, manager yang akan kelola itu semua. Tentunya itu saya sangat mendukung, untuk itu saya harus diskusi dengan para pakar di bidang itu," tandasnya.
https://kumparan.com/kumparannews/prabowo-setuju-pajak-pendidikan-diturunkan-kalau-bisa-kita-hapus-21drJV97tg8
Comments
0 comment