Prabowo Usul BUMN Tak Bisnis Hotel, PHRI: Swasta Serap Tenaga Kerja Lebih Banyak
PHRI menilai jika ekosistem pariwisata sudah terbangun, bisnis hotel BUMN bisa dialihkan untuk kepentingan sektor swasta. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mendukung usulan capres Prabowo Subianto yang mengatakan Indonesia tidak memerlukan adanya hotel BUMN sehingga sektor swasta bisa lebih dominan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PHRI, Maulana Yusran, mengatakan sektor swasta justru berperan untuk membangun hotel di daerah-daerah baru sehingga pemerataan pembangunan menjadi lebih baik. Momentum tersebut juga memperluas destinasi pariwisata yang berada di Tanah Air.

“Peran swasta itu harus dibuka ruangnya, karena swasta itu salah satu yang juga akan menyerap tenaga kerja sendiri, yang membuka lapangan usahanya,” ujar Maulana saat dihubungi kumparan, Senin (12/3).

Apabila ekosistem pariwisata sudah terbangun, bisnis hotel BUMN sudah bisa dialihkan untuk kepentingan sektor swasta. Sehingga BUMN tidak perlu lagi berkompetisi dengan swasta.

“Sektor swasta itu akan bersaing untuk mencari kualitas, itu sudah pasti. Bukannya BUMN tidak perlu, dia sangat diperlukan khususnya untuk memancing agar swasta tertarik untuk melakukan pembangunan di suatu destinasi,” tutur Maulana.

Maulana mencontohkan, salah satu dari lima destinasi super prioritas yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika awalnya belum mendorong swasta ingin tertarik investasi di daerah tersebut sehingga diperlukan peran BUMN.

“BUMN itu mempunyai kekuatan modal yang cukup besar dibandingkan swasta. Kalau swasta itu lebih melihat, ‘visibel ini, ini untung enggak, ini rugi enggak’. Kalau pemerintah kan mereka mempunyai banyak ekosistem yang bisa menarik rangkaian untuk mensukseskan destinasi,” lanjutnya.

Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo Subianto meninjau alutsista di TNI di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jumat (8/3). Foto: Dok. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo Subianto meninjau alutsista di TNI di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jumat (8/3). Foto: Dok. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Sektor swasta diperlukan untuk mempromosikan destinasi pariwisata daerah sehingga menarik minat wisatawan. Adapun bisnis BUMN yang terkait usaha perhotelan, salah satunya PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.

Sebelumnya, Prabowo mengatakan sektor swasta diperlukan ruang dengan pangsa pasar yang luas. Oleh karena itu, ia meminta saran kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

“Kita harus mengarahkan sektor swasta untuk lebih dominan. Jika mungkin, kita tidak perlu lagi hotel BUMN menurut saya. Bagaimana Erick Thohir? Saya meminta saran Anda,” kata Prabowo dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Selasa (5/3).

Jika tidak ada strategi secara spesifik, Prabowo mempertimbangkan perlu ada program rasionalisasi serta privatisasi BUMN. Ia menegaskan pentingnya negara untuk menyusun regulasi dan mampu membuat keputusan strategis pada sektor-sektor prioritas.

“Kita terbuka untuk bisnis, kita ingin mendapat investasi dari mana saja. Apa yang bisa kita lakukan ke sektor swasta, kita harus memberikan ruang untuk sektor swasta untuk melakukan (bisnis),” ujarnya.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/prabowo-usul-bumn-tak-bisnis-hotel-phri-swasta-serap-tenaga-kerja-lebih-banyak-22KnfkTKiQC

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations