Produk Lokal Indonesia Laris Manis di Pameran SIRHA Budapest, Raup 15 Miliar
SIRHA Budapest juga menjadi ajang untuk mengoptimalkan penetrasi pasar gastronomi Indonesia ke kawasan Eropa Tengah dan Timur (ETT), khususnya di tengah situasi konflik antara Ukraina dan Rusia.
Pada pameran kali ini, produk makanan dan minuman (mamin) dan horeka Indonesia berhasil mencatatkan transaksi potensial sebesar USD 10 juta atau senilai Rp150 miliar. Dok. Kemendag.
Pada pameran kali ini, produk makanan dan minuman (mamin) dan horeka Indonesia berhasil mencatatkan transaksi potensial sebesar USD 10 juta atau senilai Rp150 miliar. Dok. Kemendag.

Produk makanan dan minuman (mamin) dan hotel, restoran, dan kafe (horeka) Indonesia berhasil mencatatkan transaksi potensial sebesar USD 10 juta atau senilai Rp 150 miliar di SIRHA Budapest 2024.

Pameran yang digelar pada 5—7 Maret 2024 di Hungexpo Budapest Congress & Exhibition Center, Budapest, Hungaria ini diikuti oleh brand lokal Indonesia yang terlaksana atas sinergi Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Budapest.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, mengatakan, partisipasi Indonesia pada pameran ini tak hanya mempromosikan produk mamin Indonesia yang berdaya saing, tapi juga membuka peluang untuk meraih transaksi jangka panjang dan diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor nonmigas ke Eropa Tengah dan Timur, khususnya Hungaria.

Transaksi potensial dalam pameran SIRHA Budapest terdiri dari transaksi komoditas mamin dan suplai tenaga kerja Indonesia untuk pembuat roti (baker) sejumlah 210 orang.

SIRHA Budapest merupakan pameran internasional terbesar di Hungaria yang menampilkan produk sektor mamin dan horeka tiap dua tahun sekali. Pameran ini menjadi platform promosi di wilayah Eropa Tengah dan Timur sejak 2016. Dok. Kemendag.
SIRHA Budapest merupakan pameran internasional terbesar di Hungaria yang menampilkan produk sektor mamin dan horeka tiap dua tahun sekali. Pameran ini menjadi platform promosi di wilayah Eropa Tengah dan Timur sejak 2016. Dok. Kemendag.

“Saat ini Hungaria sedang membutuhkan serapan tenaga kerja cukup banyak dan membuka peluang menyuplai tenaga kerja dari negara ketiga. Kebutuhan tenaga kerja tersebut dikarenakan tumbuhnya sektor investasi secara eksponensial dan berpindahnya tenaga kerja lokal ke wilayah Eropa Barat,” kata Didi

SIRHA Budapest juga menjadi ajang untuk mengoptimalkan penetrasi pasar gastronomi Indonesia ke kawasan Eropa Tengah dan Timur (ETT), khususnya di tengah situasi konflik antara Ukraina dan Rusia.

Berdasarkan statistika tahun 2024, permintaan terhadap sektor makanan di Hungaria diperkirakan tumbuh 6,47 persen per tahun sesuai Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) 2024—2028.

Paviliun Indonesia dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI untuk Hungaria A. H. Dimas Wahab. Dalam sambutannya, Dimas menyatakan apresiasinya terhadap antusiasme pelaku usaha yang hadir langsung dari Indonesia guna mempromosikan produk-produknya. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir wakil KBRI Bratislava dan KBRI Bucharest.

Paviliun Indonesia yang didesain secara khusus menempati area seluas 105 meter persegi di Hall A, No. B1 menghadirkan sembilan perusahaan. Produk-produk yang dipamerkan, antara lain produk kakao, turunan kelapa sawit, mentega putih (shortening), rempah dan herbal, makanan ringan, gula kelapa, kopi, serta jasa tenaga kerja. Selain mempromosikan produk melalui ruang pameran dan video, Indonesia turut memperkenalkan kenikmatan kopi Indonesia dengan menghadirkan barista asal Hungaria.

Paviliun Indonesia menghadirkan sembilan perusahaan yang dipamerkan, antara lain produk kakao, turunan kelapa sawit, mentega putih (shortening), rempah dan herbal, makanan ringan, produk kelapa, gula kelapa, kopi, serta jasa tenaga kerja. Dok. Kemendag
Paviliun Indonesia menghadirkan sembilan perusahaan yang dipamerkan, antara lain produk kakao, turunan kelapa sawit, mentega putih (shortening), rempah dan herbal, makanan ringan, produk kelapa, gula kelapa, kopi, serta jasa tenaga kerja. Dok. Kemendag

Selama tiga hari penyelenggaraan pameran, Paviliun Indonesia dikunjungi sekitar 6.000 orang dari berbagai negara. Negara-negara tersebut, antara lain, Slovakia, Kroasia, Ceko, Serbia, Rumania.

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid, mengungkapkan, keikutsertaan Indonesiadi SIRHA Budapest 2024 merupakan upaya meningkatkan ekspor produk mamin dan jasa di sektor horeka.

“Capaian transaksi potensial di SIRHA Budapest membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing yang kuat sehingga dapat diterima dengan baik oleh pasar Hungaria. Untuk itu, Indonesia menjadikan Hungaria sebagai tujuan perluasan pasar di kawasan Uni Eropa. Partisipasi Indonesia di SIRHA Budapest menjadi langkah awal untuk meningkatkan kontribusi ekspor Indonesia lebih besar lagi, terutama produk mamindan jasa,” ungkap Miftah.

Partisipasi Indonesia di SIRHA Budapest sudah dilakukan sejak 2016. Konsistensi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan sektor horeka dalam negeri dan memperluas jejaring bisnis dengan mitra potensial di tingkat global. Wakil Kepala ITPC Budapest, Adhi Santoso Handaru Mukti, menambahkan, produk-produk barang dan jasa Indonesia memiliki kualitas bagus, berdaya saing, dan diminati pasar Hungaria.

“Partisipasi Indonesia juga memanfaatkan momentum pulihnya perekonomian di Eropa dan mengambil peluang terjadinya distorsi rantai suplai bagi sebagian besar negara di Eropa akibat konflik Rusia dan Ukraina. Kami optimistis, produk-produk barang dan jasa Indonesia berkualitas bagus dan berdaya saingmakin diminati pasar Hungaria,” ungkap Adhi.

SIRHA Budapest merupakan pameran internasional terbesar di Hungaria yang menampilkan produk sektor mamin dan horeka yang diadakan dua tahun sekali. Partisipasi Indonesia di SIRHA Budapest merupakan bentuk eksistensi produk mamin Indonesia berkualitas dan kompetitif di pasar Eropa.

Hungaria merupakan mitra dagang bagi Indonesia dengan total perdagangan kedua negara sebesar USD 194,5 juta pada 2023. Ekspor produk makanan olahan Indonesia ke pasar Hungaria tahun 2023 juga tercatat mencapai USD 141 juta.

Ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Hungaria antara lain makanan olahan, buah olahan, kacang-kacangan dan cokelat serta olahan lainnya.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/produk-lokal-indonesia-laris-manis-di-pameran-sirha-budapest-raup-15-miliar-22QLeDgvgVc

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations