Proyek Jalan Sudirman yang Licin Senilai Rp 1,7 M, Pemko Medan: Bukan Keramik

Pemerintah Kota Medan menegaskan proyek intersection di Jalan Sudirman yang membuat pengendara sepeda motor tergelincir bukan terbuat dari keramik. Pasalnya, ramai isu jalan ini licin karena terbuat dari bahan tersebut.

“Itu anggarannya Rp 1,7 miliar. Jadi itu, kan, rigid beton yang dikasih finishing coating, setelah di-coating ada tahap pencucian lagi dengan bahan kimia. Jadi itu belum dicuci sudah dilalui, itu yang buat (jalan) licin, jadi bukan keramik,” kata Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Medan, Topan Ginting, di Gedung DPRD Medan pada Selasa (21/11).

Topan mengatakan, proses pencucian sejatinya dilakukan berkali-kali. Menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

“Jadi dia ada beberapa kali pencucian. Saya tanya ke pelaksana, katanya coatingnya ketebelan. Kemarin saya lalui dan lakukan pengereman memang belum gigit (jalannya),” jelasnya.

Selain proses pencucian yang belum selesai, proses pengaspalan juga jadi penyebab kondisi jalan itu licin.

“Pertemuan antara aspal dan beton itu, aspal baru kan untuk menyamakan ketinggian. Nah, proses pengaspalan, kan, salah satu bahannya solar atau minyak, ya. Itu dia terpapar ke rigid beton sehingga menyebabkan licin,” jelasnya.

Bobby sebut ada miskomunikasi

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, jalan tersebut harusnya memang belum dibuka. Sebab, pengerjaannya belum selesai. Namun, ada miskomunikasi yang terjadi antara pihak Pemko dengan Polrestabes Medan.

“Kemarin ada miskomunikasi antara Polrestabes Medan, Dishub Medan, dan Dinas SDABMBK, itu dibuka jalurnya yang harusnya belum dibuka. Jadi saya sudah minta ditutup, ” kata menantu Presiden Jokowi ini.

Kata Bobby, jalur tersebut sedianya memang sempat dibuka untuk masa uji coba. Tapi, hanya untuk internal saja alias belum untuk masyarakat umum.