Puan Soroti Siswi SD Dicolok Tusuk Bakso hingga Buta: Keadilan Harus Ditegakkan
Puan menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan panduan agar tercipta sekolah ramah anak dan keadilan harus ditegakkan. #newsupdate #update #news #text
Siswi kelas 2 SD di Gresik mengalami kebutaan karena matanya dicolok tusuk bakso. Foto: Dok. Mili.id
Siswi kelas 2 SD di Gresik mengalami kebutaan karena matanya dicolok tusuk bakso. Foto: Dok. Mili.id

Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kasus yang menimpa SAH (8), siswi kelas 2 di SDN Gresik yang buta karena dicolok kakak kelasnya.

Puan menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan panduan agar tercipta sekolah ramah anak dan keadilan harus ditegakkan.

"Penting bagi semua siswa, guru, dan staf sekolah untuk bersatu dalam upaya pencegahan bullying. Ini dimulai dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghormati perbedaan antar-individu dan memahami dampak negatif dari perilaku bullying," kata Puan, Rabu (20/9).

“Korban ini masih kecil dan masih punya masa depan yang panjang. Pihak sekolah dan kepolisian harus mendukung tegaknya keadilan. Terutama bagi pihak sekolah yang memiliki tanggung jawab terhadap semua anak didiknya,” sambungnya.

Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan keterangan pers usai Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan keterangan pers usai Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan

Puan mengingatkan, guru memiliki peran sebagai pengganti orang tua di sekolah. Mereka harus bisa memastikan setiap siswa di sekolah merasa nyaman serta terlindungi ketika melaporkan adanya insiden bullying tanpa takut adanya ancaman, intimidasi, atau dampak negatif lainnya.

“Sebagai pengganti orang tua, guru harus bisa menjadi ‘rumah’ yang aman bagi murid-muridnya. Berikan perlindungan yang setara bagi semua siswa, apalagi yang menjadi korban pelanggaran,” ujar Puan.

Eks Menko PMK itu mengatakan, guru dan staf sekolah memiliki peran penting dalam mendeteksi tanda-tanda bullying agar dapat segera mengambil tindakan sesuai. Selain itu, kata Puan, perhatian dari guru yang maksimal dapat mencegah kasus bullying terjadi di sekolah.

"Sekolah harus bisa menciptakan tempat belajar mengajar yang ramah anak. Ini tanggung jawab Pemerintah dan kewajiban tiap-tiap sekolah itu sendiri. Tentunya dengan pengawasan dan partisipasi dari orang tua murid,” tegasnya.

“Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah ramah anak, sekolah yang aman dan inklusif, di mana setiap siswa merasa dihormati dan diberdayakan untuk mencapai potensi mereka," tambah Puan.

Timsus periksa wali murid dan murid SD Negeri di Gresik tempat siswi dicolok sampai buta. Foto: Mili.id
Timsus periksa wali murid dan murid SD Negeri di Gresik tempat siswi dicolok sampai buta. Foto: Mili.id

Kemendikbudristek Harus Segera Wujudkan Sekolah Ramah Anak

Di sisi lain, Puan mendorong adanya inovasi dari pemerintah melalui Kemendikbudristek untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam mewujudkan sekolah ramah anak di Indonesia.

Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), kasus bullying masih menjadi teror bagi anak-anak di lingkungan sekolah.

Tercatat ada 226 kasus bullying pada 2022. Lalu di tahun 2021 ada 53 kasus, dan tahun 2020 sebanyak 119 kasus.

Sementara jenis bullying yang sering dialami korban ialah bullying fisik (55,5%), bullying verbal (29,3%), dan bullying psikologis (15,2%). Untuk tingkat jenjang pendidikan, siswa SD menjadi korban bullying terbanyak (26%), diikuti siswa SMP (25%), dan siswa SMA (18,75%).

Puan berpandangan pemerintah harus memberi panduan yang tegas bagi pihak sekolah dalam mengantisipasi, mengawasi, dan mengatasi tindak-tindak bullying.

"Termasuk panduan baku tentang bagaimana cara mengurangi peristiwa bullying di lingkungan sekolah, dengan mengadakan kegiatan dan program yang mendorong kerja sama, persahabatan, dan pemahaman antar siswa," tuturnya.

"Pemerintah juga perlu memberikan edukasi kepada guru dan staf sekolah yang mencakup pelatihan keterampilan komunikasi, seminar tentang keberagaman, dan kampanye anti-bullying, serta pedomanan yang jelas apa yang harus dilakukan saat terjadi kasus bullying parah,” tutup Puan.

https://kumparan.com/kumparannews/puan-soroti-siswi-sd-dicolok-tusuk-bakso-hingga-buta-keadilan-harus-ditegakkan-21DvW7gfghH

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations