Refly Harun dkk Desak Ganjar-Anies Satukan Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu

Gerakan Spektrum Oposisi Rakyat Terpimpin (SPOT) mendesak Capres 01 dan 03, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk berkoalisi menyatukan partai politik agar hak angket bergulir di DPR.

“Maka tidak boleh beretorika, Ganjar dan Pak Anies segera satukan parpol, lakukan langkah terukur dan bisa dipastikan hak angket berjalan sesuai dengan pernyataan mereka di ruang publik,” kata Koordinator SPOT, Faisal Assegaf dalam konferensi pers di Kantor ICMI, Jakarta Selatan, Senin (4/3).

Meski hanya mendesak Anies dan Ganjar, Faisal mengatakan SPOT sebenarnya tak masalah jika ketiga capres termasuk Prabowo menyatukan kekuatan. Dengan catatan, tidak ada lagi polemik Pemilu yang terjadi.

“Jadi kepada Pak Anies, Pak Ganjar kepada Prabowo, kalau dimungkinkan di antara kalian rekonsiliasi saya persilakan,” kata Faisal.

“Sehingga menghentikan drama dalam perbedaan sikap politik yang terlalu jauh menyeret rakyat dalam ketidakpastian,” tuturnya.

Selain Faisal, forum pernyataan sikap ini dihadiri oleh beberapa aktivis seperti Ariadi Ahmad, Ishak Rafick, dan salah satu Jubir Timnas AMIN, Refly Harun, yang mengaku datang atas nama pribadi, bukan atas nama tim pemenangan paslon Anies-Muhaimin.

Spektrum ini merupakan wujud kegelisahan dari polemik yang terjadi selama Pemilu 2024 berlangsung.

“Sehingga kami mengambil sikap oposisi untuk menegaskan tidak ada perbudakan dalam hierarki politik sebagai timses, tidak sebagai anggota partai, tidak sebagai kepentingan mana pun,” katanya.

Adapun mengenai hak angket sendiri, penggunaan hak istimewa DPR untuk melakukan penyelidikan pelanggaran undang-undang ini awalnya digaungkan oleh Ganjar dan partai pengusungnya PDIP.

Langkah ini pun diikuti oleh 3 partai anggota Koalisi Perubahan yakni PKS, PKB, dan NasDem. Hanya saja, hak angket ini baru benar-benar bisa bergulir saat diajukan di dalam forum rapat paripurna dan diajukan langsung oleh anggota dewan.