Saldo Nasabah di Simpanan Daerah Rp 65,8 T, BPD Pede Bisa Dorong Ekonomi
Saldo nasabah di simpanan pembangunan daerah atau simpeda mencapai Rp 65,8 triliun per Juni 2023. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto

Bank Pembangunan Daerah (BPD) mendorong dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) untuk memperkuat ekonomi daerah. Salah satunya melalui tabungan simpanan pembangunan daerah (Simpeda).

Asiosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mencatat hingga akhir Juni 2023 jumlah nasabah di Simpeda mencapai 7,92 juta orang, dengan total saldo Rp 65,8 triliun.

"Dari sisi penabung terjadi peningkatan 1,97 persen atau naik 153.327 penabung. Untuk saldo Simpeda-nya meningkat 3,78 persen, naik Rp2,39 trilun," ujar Ketua Umum Asbanda, Yuddy Renaldi, dalam keterangannya, Jumat (1/9).

Dia melanjutkan, Asbanda juga menggelar penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda Periode I Tahun XXXIV 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini diharapkan mampu mendorong CASA BPD dan perekonomian daerah.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Sulselbar, Yulis Suandi, mengatakan tabungan Simpeda adalah program customer loyalty, yang dikhususkan bagi nasabah tabungan Simpeda di seluruh Indonesia. "Ini tabungan produk penghimpunan dana masyarakat dan sebagai salah satu pemersatu BPD di Indonesia," ujar Yulis.

Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Provinsi Sulsel, Ichsan Mustari, menjelaskan saat ini pihaknya terus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya masing-masing. Dengan hadirnya Asbanda, dia berharap mampu ikut berpartisipasi mendorong investasi antar daerah.

“Dorongan dari BPD, dengan menghadirkan investasi dalam hal kerja sama antar daerah sangat kami harapkan,” jelas dia.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK per April 2023, laba bersih BPD sebesar Rp 4,31 triliun. Angka ini merosot 15 persen secara tahunan (year on year/yoy) sebesar Rp 5,08 triliun di April 2022.

Perlambatan pertumbuhan laba BPD disebabkan adanya tren kenaikan suku bunga serta pengetatan likuiditas yang dilakukan oleh bank sentral. Himpunan dana mahal (deposito) dalam portofolio dana pihak ketiga (DPK) juga menjadi faktor yang memperlambat laju pertumbuhan laba BPD.

Mengacu pada data SPI, total akumulasi simpanan rupiah BPD per April 2023 sebesar Rp 730,39 triliun. Adapun simpanan deposito tercatat paling tinggi mencapai Rp 329,82 triliun, sementara tabungan Rp 201,90 triliun, dan giro Rp 198,66 triliun.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/saldo-nasabah-di-simpanan-daerah-rp-65-8-t-bpd-pede-bisa-dorong-ekonomi-216STNyvj7H

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations