Sarkasme, Seniman Pontianak Bikin Lukisan dari Abu Kebakaran Lahan

Hi!Pontianak - Kondisi udara di Kalimantan Barat (Kalbar) kian memburuk akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tak kunjung berakhir. Kondisi ini tentu saja berdampak pada lingkungan dan juga kesehatan masyarakat.

Kualitas udara yang tak kunjung pulih membuat sejumlah anak muda tergerak menyampaikan kritiknya lewat karya. Seperti yang dilakukan oleh Ageng, seniman asal Pontianak, membuat lukisan dari abu kebakaran lahan.

Ageng menceritakan lukisan yang ia gambar itu terinspirasi dari kondisi Kota Pontianak dan sekitarnya yang belakangan ini diterpa kabut asap tebal akibat dari kebakaran lahan.

"Tidak kepikiran buat lukis itu, cuman awal dapat inspirasi itu dari semakin parahnya kebakaran, kabut asap makin tebal dan semakin banyak abu debu bekas pembakaran, masuk sampai rumah. Aku melihat abu susah dibersihkan, kalau dibersihkan menyisakan bekas hitam, kepikiranlah kayaknya bekas hitam bisa dijadikan untuk media gambar. Ya udahlah aku sekalian jak buat gambar itu," ujarnya saat dihubungi Hi!Pontianak, Jumat, 18 Agustus 2023.

Karena menggunakan abu bekas kebakaran lahan sebagai media gambar, kata Ageng, proses lukisan itu memakan waktu 2 sampai 3 hari. Ia menyebutkan abu bekas kebakaran lahan itu didapatnya dari debu-debu (jerebu) yang beterbangan di sekitar rumahnya.

Adapun media gambar yang digunakan oleh Ageng untuk mengeluarkan keresahan dan kegelisanannya ke dalam lukisan itu di antaranya kanvas ukuran 50cm x 100cm, cat acrylic, dan abu pembakaran (jerebu)

"Aku taruh gelas diluar rumah biarkan debu yang terbang masuk ke dalam gelas baru digunakan untuk gambar," ungkapnya.

"Orang yang dalam gambar itu kita, yang terkena asap. Warna abu-abu di dalam lukisan itu dari debu-debu pembakaran. Jadi nda cuman lukisannya yang menggambarkan kebakaran, tetapi alat gambar, media gambarnya juga salah satunya dari hasil kebakaran lahan yaitu abu itu," sambungnya.

Ageng mengungkapkan, lukisan tersebut tidak untuk dilelang maupun dilelang. Ia hanya ingin menyimpan lukisan tersebut untuk pribadi.

Lewat lukisan itu Ageng, berharap dapat mewakili keresahan dan kegelisahan masyarakat saat ini yang terkena dampak kabut asap dari oknum yang tidak bertanggung jawab membakar lahan.

"Kita semua sama sama tahu kalau pembakaran lahan ini kan buat buka lahan dijadikan bisnis baru, pakailah alternatif lain jangan dibakar. Memang pakai api lebih efektif secara waktu, cuman pikirkan orang lain yang tidak ada urusannya jadi kena efeknya, dampaknya," pungkasnya.