Sri Mulyani Was-was Harga Beras Kerek Inflasi di 2024
Menkeu Sri Mulyani mewaspadai mahalnya harga beras saat ini bisa mengerek inflasi di tahun ini, meskipun inflasi Indonesia masih relatif terjaga dibandingkan negara lain. #bisnisupdate #update
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Hotel St.Regis Jakarta, Selasa (20/2/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Hotel St.Regis Jakarta, Selasa (20/2/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mewaspadai mahalnya harga beras saat ini bisa mengerek inflasi di tahun ini, meskipun inflasi Indonesia masih relatif terjaga dibandingkan negara lain.

Di awal tahun ini, Sri Mulyani menyebutkan pemerintah berhasil menjaga stabilitas inflasi yakni 2,57 persen (yoy) atau 0,04 persen (ytd) pada Januari 2024, sehingga lebih rendah dari inflasi negara maju dan global.

"Meskipun kita tetap waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7 persen year to date, hingga tanggal 21 Februari telah mencapai rata-rata di Rp 15.175. ini memberikan kontribusi terhadap inflasi volatile food dalam headline inflasi kita," ungkapnya saat APBN KiTA Februari 2024, Kamis (22/2).

Sri Mulyani juga menyoroti harga beras global mengalami kenaikan sebesar 5,9 persen pada Januari 2024, berbeda dengan harga komoditas pangan lainnya seperti gandum dan kacang kedelai.

Bendahara negara memaparkan harga pangan lain yang meningkat di dalam negeri selain beras yaitu bawang putih naik 1,9 persen, cabai merah 17 persen, daging ayam 2,2 persen, dan telur ayam 3,9 persen.

Satgas Pangan Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri saat cek ketersediaan dan harga beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Satgas Pangan Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri saat cek ketersediaan dan harga beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

"Tentu ini menjadi tantangan menjelang Idul Fitri atau juga puasa Ramadhan maka volatile food harus bisa segera distabilkan agar headline inflation kita masih terjaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju juga mulai mengalami penurunan," jelasnya.

Sri Mulyani menuturkan, inflasi inti Indonesia masih rendah di level 1,68 persen dan dan inflasi komponen harga yang diatur pemerintah juga masih rendah kontribusinya di 1,74 persen.

Dengan terjaganya inflasi ini, Sri Mulyani berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tetap terjaga hingga Februari 2024. Hal ini juga didorong dengan indeks keyakinan konsumen (IKI) masih cukup terjaga tinggi di 125, Mandiri Spending Index meskipun turun masih pada level yang tinggi yaitu 40, dan indeks penjualan riil tumbuh 3,7 persen.

Kemudian, PMI manufaktur Indonesia masih ekspansif di 52.9. Kalau konsumsi listrik untuk industri terjadi pelemahan 0,5 karena momentum tahun baru, namun konsumsi kemudian bisnis bertahan dengan pertumbuhan yang baik di 8,9 persen.

"Penjualan semen domestik masih tumbuh positif meskipun ada penurunan, tapi kita harus lihat ini sifatnya cyclical atau tren berkelanjutan," pungkas Sri Mulyani.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/sri-mulyani-was-was-harga-beras-kerek-inflasi-di-2024-22DNmdA4ZIk

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations