Suku Bunga BI Naik Jadi 6 Persen, Rupiah Nyaris Rp 16 Ribu per Dolar AS
BI terakhir menaikkan suku bunga pada Januari 2023. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya menjadi 6 persen di Oktober 2023. Hal itu dilakukan BI untuk merespons semakin tingginya ketidakpastian global.

Berdasarkan catatan kumparan, BI terakhir menaikkan suku bunga pada Januari 2023. Kemudian BI menahan suku bunga di level 5,75 persen selama 8 bulan berturut-turut hingga akhirnya BI menaikkan kembali suku bunga di bulan Oktober 2023.

Berikut serba-serbi kenaikan suku bunga Bank Indonesia:

Alasan BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 BPS

Gubernur BI Perry Warjiyo bilang, kenaikan suku bunga acuan BI terjadi karena dinamika global bergerak sangat cepat. Bahkan, dia menyebut ada lima hal yang membuat BI menaikkan suku bunga.

"Dinamika global sangat cepat, dan very unpredictable. RDG bulan lalu memang kita sampaikan apa-apa yang kita lihat dengan informasi terbaru pada waktu itu, tapi 2 minggu kemudian terjadi perubahan yang sangat cepat," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Kamis (19/10).

Adapun kelima hal itu antara lain, pertama ekonomi global diproyeksi melambat. Kedua, meningkatnya tensi ketegangan geopolitik.

"Ketegangan geopolitik ini menyebabkan harga minyak sudah naik harga pangan juga tinggi, dan karenanya akan memperlambat penurunan inflasi global," ungkap Perry.

Ketiga, kenaikan suku bunga itu juga mempertimbangkan suku bunga the Fed yang akan bertahan lebih lama. Mengingat, suku bunga The Fed diproyeksi akan naik lagi di Desember 2023.

"Tapi kan ketidakpastian tinggi, tapi meskipun naik atau tidak naik masih akan tetap tinggi khususnya di paruh pertama tahun depan baru akan mulai menurun, paruh kedua tahun depan itu suku bunga The Fed. Jadi kemungkinan akan begitu," tuturnya.

Keempat, kenaikan suku bunga global diperkirakan akan diikuti pada tenor jangka panjang dengan kenaikan yield obligasi pemerintah negara maju, khususnya US Treasury. Hal itu disebabkan oleh peningkatan kebutuhan pembiayaan utang pemerintah dan kenaikan premi risiko jangka panjang term premia.

"Implikasi nomor empat ini adalah nomor lima. Sehingga aliran modal itu yang dari negara emerging yang tempo hari mulai stabil bahkan sudah masuk ke Indonesia dan negara-negara emerging market itu kembali banyak kemudian pindah ke negara maju dan juga memperkuat dolar AS," jelas dia.

Rupiah Nyaris Rp 16 Ribu per Dolar AS

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis (19/10) pukul 16.11 berada di level Rp 15.815. Kuatnya dolar AS menyebabkan tekanan pelemahan berbagai mata uang negara lain, termasuk nilai tukar rupiah.

Perry menjelaskan, dibandingkan akhir tahun 2022, indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) pada 18 Oktober 2023 tercatat tinggi di level 106,21 atau menguat 2,60 persen (ytd).

"Nilai tukar rupiah terdepresiasi 1,03 (ytd), relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara di kawasan dan global tersebut," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Kamis (19/10).

Ke depan, sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian imported inflation.

Di samping intervensi di pasar valuta asing, Bank Indonesia mempercepat upaya pendalaman pasar uang rupiah dan pasar valuta asing, termasuk optimalisasi SRBI dan penerbitan instrumen-instrumen lain untuk meningkatkan mekanisme pasar baik dalam meningkatkan manajemen likuiditas institusi keuangan domestik dan menarik masuknya aliran portofolio asing dari luar negeri.

"Koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha terus ditingkatkan dan diperluas untuk implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023," tuturnya.

Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Pelaku Pasar Kaget Suku Bunga BI Jadi 6 Persen

Head of Research Mega Capital Research Cheryl Tanuwijaya memperkirakan respons IHSG bisa negatif karena lumayan mengejutkan pasar. Ia memprediksi pelemahan IHSG masih dalam jangka pendek.

“Dari survei di pasar, mayoritas memperkirakan BI akan menahan suku bunga pada RDG ini. Kenaikan suku bunga ini untuk urgensi menjaga stabilitas rupiah dan menjaga modal asing biar ga keluar dari Indonesia,” kata Cheryl kepada kumparan, Kamis (19/10).

Cheryl merekomendasikan saham-saham perbankan yang fundamentalnya masih kuat dan energi khususnya minyak. Adapun saham rekomendasi antara lain BBCA, BBNI, MEDC dan ELSA.

IHSG Ditutup Merosot 1,18 Persen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir turun 81,479 poin atau 1,18 persen ke 6.846,427 pada penutupan perdagangan Kamis (17/10). Penutupan perdagangan saham sore ini diiringi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 6 persen.

Indeks LQ45 juga ditutup turun 15,330 poin (1,66 persen) ke 910,086. Sebanyak 147 naik, 404 saham turun, dan 207 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 1.547.930 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 24,228 miliar saham senilai Rp 11,966 triliun.

Saham-saham losers sore ini di antaranya Humpuss Maritim Internasional (HUMI) turun 52 poin atau 24,76 persen ke 158; Saranacentral Bajatama (BAJA) naik 27 poin atau 15,88 persen ke 143; Island Concepts Indonesia (ICON) turun 9 poin atau 12,16 persen ke 65; Barito Pacific (BRPT) turun 130 poin atau 11,16 persen ke 1.035; Menn Teknologi Indonesia (MENN) turun 10 poin atau 10,00 persen ke 90.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/suku-bunga-bi-naik-jadi-6-persen-rupiah-nyaris-rp-16-ribu-per-dolar-as-21PksVFWMRI

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations