Survei: Pengguna Paylater di Indonesia Didominasi Milenial
Dari banyaknya brand penyedia layanan paylater, Shopee PayLater adalah brand yang paling dikenal dan diingat. #kumparanBUZZ #newsupdate
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock

Di tengah pesatnya pertumbuhan teknologi dan internet di Indonesia, pembayaran digital telah menjadi metode pembayaran paling populer saat ini. Salah satu bentuk pembayaran digital yang semakin populer adalah Buy Now Pay Later (BNPL), yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang dan membayarnya nanti.

Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa penggunaan BNPL telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam setahun, jumlah kontrak BNPL meningkat sebesar 33,25 persen menjadi 72,88 juta kontrak per Mei 2023 (year on year).

Melihat tren BNPL semakin populer di masyarakat, Populix telah melakukan riset yang berjudul Unveiling Indonesia's Financial Evolution: Fintexh Lending and Paylater Adoption. Riset ini bertujuan untuk menyelidiki berbagai aspek yang berkaitan dengan popularitas dan penggunaan layanan paylater di masyarakat.

Survei dilakukan secara online terhadap 1.017 responden, terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia 17-55 tahun. Survei ini dilakukan pada 15-18 September 2023.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Populix mengungkapkan bahwa layanan paylater memainkan peran yang sangat signifikan dalam aktivitas ekonomi Indonesia saat ini.

Ada beberapa faktor utama yang mendorong popularitas layanan ini di kalangan masyarakat, seperti meningkatnya keterjangkauan layanan paylater yang memungkinkan lebih banyak orang untuk menggunakannya, fleksibilitas dalam pembayaran cicilan, dan juga kemudahan dalam proses registrasi yang mendorong penggunaan paylater sebagai salah satu solusi pembayaran inovatif untuk melakukan transaksi.

Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock

"Lebih dari itu, survei juga mengungkap masyarakat Indonesia cukup bijak dalam mengelola keuangannya, di mana hal ini terlihat dari mayoritas responden yang hanya memiliki cicilan paylater kurang dari 1 juta rupiah dalam sebulan,” ungkap Timothy Astandu, Co-founder dan CEO Populix dalam siaran tertulisnya, Rabu (1/11).

Dari hasil survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas pengguna layanan paylater adalah generasi milenial yang mencapai 63 persen. Sedangkan, responden yang paling banyak menggunakan layanan ini 55 persennya berasal dari Pulau Jawa.

Hasil survei ini juga memperlihatkan, sekitar 51 persen dari responden menggunakan layanan paylater kurang dari sebulan sekali. Dan, 82 persen responden hanya menggunakan satu aplikasi layanan paylater saja.

Dari banyaknya brand penyedia layanan paylater, Shopee PayLater adalah brand yang paling dikenal dan diingat dengan 89 persen responden menyebutkannya sebagai pilihan pertama, setelah itu 50 persennya GoPay Later, 38 persen Kredivo Paylater, 36 persen Akulaku Paylater, 27 persen Traveloka PayLater, 16 persen Home Credit, 13 persen Indodana, dan 5 persen Atome.

Selain itu, Shopee PayLater juga menjadi yang paling sering digunakan, dengan 77 persen responden menggunakannya, disusul oleh GoPay Later 28 persen, Akulaku Paylater 18 persen, Kredivo Paylater 14 persen, Traveloka PayLater 9 persen, Indodana 4 persen, Home Credit 3 persen, dan Atome 2 persen.

Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock

Untuk penggunannya, 82 persen dari responden memiliki cicilan paylater kurang dari Rp 1 juta per bulan, dan sebesar 75 persen dari mereka pernah menggunakan nominal kurang dari Rp 1 juta. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden telah berpikir bijak dalam menggunakan layanan paylater untuk mengendalikan pengeluaran bulanan mereka.

Biasanya, layanan paylater digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari paket data/internet/listrik sebesar 48 persen, pakaian 48 persen, elektroni dan aksesoris 21 persen, gadget 19 persen, serta liburan 10 persen.

Responden juga mempertimbangkan beberapa faktor ketika memilih layanan paylater, sebanyak 71 persen mempertimbangkan koneksi dengan marketplace, 67 persen kepatuhan terhadap regulasi (OJK), 57 persen fleksibilitas pembayaran, 52 persen kemudahan registrasi, dan 50 persen tingkat bunga yang rendah.

https://kumparan.com/millennial/survei-pengguna-paylater-di-indonesia-didominasi-milenial-21UOfPct8nt

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations