Tahun Politik, Waskita Beton Pangkas Target Kontrak Proyek Jadi Rp 2,5 T di 2023

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memangkas target nilai kontrak baru di 2023 dari yang sebelumnya Rp 3,8 triliun menjadi Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun.

"Target kita ada beberapa penyesuaian tahun ini karena ini sudah masuk tahun politik," kata Vice President of Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto saat media briefing di IKN Nusantara, Kamis (16/11).

Fandy menjelaskan, ada beberapa proyek yang tendernya semula ditargetkan tahun ini molor menjadi tahun depan. Sebagian proyek tersebut adalah proyek besar di kementerian.

"Tahun ini kita optimistis bisa tercapai nilai kontrak baru di sekitar Rp 2-2,5 triliun," kata dia.

Meski seret karena tahun politik, Fandy mengatakan ada peluang WSBP akan menggarap 3 proyek baru di akhir tahun 2023 ini. Dia tak merinci, proyek itu adalah di sektor proyek jasa konstruksi yang diharapkan bisa mendorong pencapaian nilai kontrak baru di tahun ini.

Bukan cuma target nilai kontrak yang dipangkas, WSBP juga menurunkan target pendapatan usaha yang semula sebesar Rp 2,3 triliun di tahun ini menjadi hanya Rp 1,3-1,5 triliun.

"Karena ada beberapa proyek yang mundur dan kita harap bisa diproduksi itu jadinya harus mundur ke tahun depan, untuk saat ini target pendapatan usahanya sekitar Rp 1,3-1,5 triliun yang kita bisa optimis capai," ujarnya.

Adapun pembangunan IKN Nusantara menjadi angin segar bagi WSBP. Nilai kontrak untuk seluruh proyek IKN yang disuplai WSBP saat ini mencapai Rp 363,48 miliar.

"Tahun ini mungkin sekitar 20-22 persen nilai kontrak baru dari IKN yang sudah kita dapatkan. Kita harapkan akan lebih bertambah lagi seiring dengan perluasan pembangunan IKN yang saat ini masih di ring satu, nanti ring kedua, dan infrastruktur pendukung di sekitar IKN bisa lebih banyak dan kita bisa juga dapat proyek tambahan," jelas dia.

Sebelumnya, Direktur Finance and Risk Management WSBP, Asep Mudzakir, mengatakan target nilai kontrak baru WSBP tahun 2023 mencapai Rp 3,8 triliun.

Rinciannya, nilai kontrak dari produk precast berkisar Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun, nilai kontrak dari produk readymix berkisar Rp 900 miliar hingga Rp 950 miliar, dan nilai kontrak dari produk construction senilai Rp 1,8 triliun.

Sedangkan untuk pendapatan usaha semula ditargetkan Rp 2,3 triliun. "Target pendapatan tahun ini Rp 2,3 triliun. Yang ini sudah breakdown, precast Rp 700-Rp 750 miliar, readymix Rp 500-Rp 550 miliar, dan construction RP 950 miliar-Rp 1 triliun," ujar Direktur Finance and Risk Management WSBP Asep Mudzakir di Hotel Pullman Jakarta, Senin (27/3).