Tampang 3 Pelaku Pembunuhan Indri 'Korban Cinta Segitiga Maut'
Tampang 3 Pelaku Pembunuhan Indri 'Korban Cinta Segitiga Maut. #Newsupdate #update #news #text
Jenazah Indri saat ditemukan di Kota Banjar, 25 Februari 2024, dalam kondisi terbungkus selimut dan tangannya terikat. Foto: Dok. Polda Jabar
Jenazah Indri saat ditemukan di Kota Banjar, 25 Februari 2024, dalam kondisi terbungkus selimut dan tangannya terikat. Foto: Dok. Polda Jabar

Indriana Dewi Eka (perempuan 25 tahun), dibunuh oleh tiga orang, yakni Didot Alfiansyah (pacar Indri, 24 tahun) dan Devara Putri Prananda (pacar pertama Didot, 25 tahun) lewat bantuan eksekutor (Muhammad Reza, 22 tahun).

Kasus tersebut kini ditangani oleh pihak kepolisian daerah Jawa Barat. Tampang ketiga pelaku juga telah diungkap oleh Polda Jawa Barat.

Berikut foto mereka:

Muhammad Reza (22 ) eksekutor pembunuhan Indri. Foto: Polda Jawa Barat
Muhammad Reza (22 ) eksekutor pembunuhan Indri. Foto: Polda Jawa Barat
Didot Alfiansyah (24) pacar Indri. Foto: Polda Jawa Barat
Didot Alfiansyah (24) pacar Indri. Foto: Polda Jawa Barat
Devara Putri Prananda (25) pacar pertama Didot. Foto: Polda Jawa Barat
Devara Putri Prananda (25) pacar pertama Didot. Foto: Polda Jawa Barat

Kasus Cinta Segitiga Maut

Kasus ini dikenal publik sebagai kasus cinta segitiga maut: Didot sedang berpacaran dengan Devara (masuk ke tahun ke-5), lalu Didot berpacaran lagi dengan Indri (sudah 7 bulan).

Devara yang kemudian menyatakan "Indri harus disingkirkan dari muka bumi". Oleh polisi, ini disebut sebagai motif: Cemburu.

Bagaimana kronologi pembunuhan itu? Dirreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, menjelaskannya:

Selasa, 20 Februari 2024

Indri yang merupakan warga Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur—keluarganya mengontrak sejak Indri SD—diajak Didot ke kafe di Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Malam

Mereka pulang menggunakan mobil sewaan yang disetir oleh Didot. Indri duduk di kursi penumpang kiri depan, Reza duduk di belakang Indri.

Dalam perjalanan pulang, di tempat sepi di kawasan Bukit Pelang, Desa Cijayanti (Babakan Madang), Didot menghentikan mobil dengan alasan hendak buang air kecil.

Ketika Didot keluar dari mobil, Reza langsung menjerat leher Indri dari belakang. "Menggunakan ikat pinggang," kata Surawan, Sabtu (2/3).

Reza mencekik selama 15 menit. Setelah dipastikan Indri telah tewas, Didot dan Reza melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Rabu, 21 Februari 2024

Di Jakarta, Didot dan Reza menjemput Devara. Mereka lalu mencari tempat untuk membuang jenazah korban, melaju dengan kebingungan karena tidak tahu mau ke mana.

Dari Jakarta, mereka berangkat melalui Tol Cipali-Cirebon. Tubuh Indri dipakaikan masker supaya seolah-olah sebagai penumpang tidur.

Kamis, 22 Februari 2024

Mobil mogok. "Baru sampai Kota Kuningan (Jawa Barat), mobil mogok, rusak, dinaikkan ke towing dan diturunkan di penginapan Cisaga Indah," kata Surawan.

Penginapan tersebut ada di Kabupaten Ciamis (Jabar).

Jumat, 23 Februari 2024

Mobil ditowing lagi dari Ciamis ke Kota Banjar (Jabar).

"Sampai di Banjar, di bengkel, karena sparepart-nya menunggu karena mereka takut tengah malem nginep di bengkel, maka dibawa jenazahnya ke jurang itu," ujar Surawan.

Jurang tersebut berada di dekat Tugu Patung Gajah.

Minggu, 25 Februari 2024

Jenazah Indri ditemukan dalam kondisi terbungkus selimut dan tangan terikat. Kondisi jenazah sudah membusuk. "Rambutnya sudah mengelupas dan kulit sudah mulai rusak," kata Surawan.

https://kumparan.com/kumparannews/tampang-3-pelaku-pembunuhan-indri-korban-cinta-segitiga-maut-22HFs757Boo

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations