Telkom dan Kemendag Siapkan Startup Gim Lokal Bisa Tembus Pasar Global
Indigo, Nuon, dan Dirjen PEN Kemendag berkolaborasi tingkatkan kapabilitas studio gim lewat program inkubasi dan promosi.
Deputy EVP CX & Digitization, Fauzan Feisal; SM Indigo, Patricia Eugene Gaspersz; Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Miftah Farid; COO Nuon Digital, Chandra Thamrin; Dirjen PEN Kemendag, Didi Sumedi. Foto: Dok. Telkom
Deputy EVP CX & Digitization, Fauzan Feisal; SM Indigo, Patricia Eugene Gaspersz; Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Miftah Farid; COO Nuon Digital, Chandra Thamrin; Dirjen PEN Kemendag, Didi Sumedi. Foto: Dok. Telkom

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui Indigo dan Nuon Digital Indonesia (Nuon) terus mempercepat pengembangan industri gim nasional dan mempersiapkan lebih banyak startup gim meraih pasar dunia.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Ditjen PEN Kemendag).

Penandatanganan Berita Acara Kesepakatan (BAK) dilakukan tanda sebagai awal dari upaya meningkatkan kapasitas, kualitas, dan daya saing pelaku industri gim nasional di pasar domestik maupun internasional.

Deputy EVP CX & Digitization Telkom Fauzan Feisal mengatakan, Telkom sangat bersemangat membantu startup gim Indonesia untuk menjadi salah satu yang terbaik di industri gim.

“Adanya bidang ekspor jasa dan produk kreatif di Kemendag juga menjadi booster energi bagi kami untuk membangun ekosistem di industri gim sehingga para pelaku di industri ini semakin siap menembus pasar dunia,” katanya.

Dalam kolaborasi ini, Telkom melalui Indigo berperan utama dalam melakukan inkubasi bagi startup digital dan pengembang gim. Inkubasi tersebut meliputi pendanaan, bimbingan, mentoring, fasilitas, dan akses modal bagi startup gim lokal yang terpilih oleh Indigo.

Sementara itu, Nuon, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang konten hiburan digital, bersama dengan Ditjen PEN Kemendag berperan dalam mempromosikan produk dan profil para startup melalui platform Ina Digi Export.

Dengan begitu, promosi industri gim Indonesia ke mancanegara melalui negara-negara perwakilan perdagangan yang dimiliki oleh Kemendag akan semakin masif.

“Lewat kerja sama bersama Indigo dan Kemendag, kami berharap bisa meningkatkan kapabilitas studio gim di Indonesia sehingga tidak hanya meraih pasar lokal, tetapi bisa masuk ke pasar regional dan pasar global. Mudah-mudahan rencana kerja yang telah disusun bisa kita lakukan dan dimudahkan,” ucap Direktur Utama Nuon Digital Indonesia, Aris Sudewo.

Pertumbuhan Pasar Gim Global dan Indonesia

Penandatanganan Berita Acara Kesepakatan (BAK) dari kolaborasi tiga pihak sebagai awal dari upaya meningkatkan kapasitas, kualitas, dan daya saing pelaku industri gim nasional di pasar domestik maupun internasional di Jakarta. Foto: Dok. Telkom
Penandatanganan Berita Acara Kesepakatan (BAK) dari kolaborasi tiga pihak sebagai awal dari upaya meningkatkan kapasitas, kualitas, dan daya saing pelaku industri gim nasional di pasar domestik maupun internasional di Jakarta. Foto: Dok. Telkom

Berdasarkan data Fortune Business Insight, nilai pasar gim global tahun 2022 sebesar USD 249,55 miliar. Di 2023, angka tersebut tumbuh 12,9 persen menjadi USD 281,77 miliar dan diprediksi untuk terus meningkat pada 2030 hingga USD 665,77 miliar.

Selain itu, berdasarkan data Virtual SEA, Indonesia merupakan penyumbang gim terbanyak di platform Steam se-Asia Tenggara pada Januari 2024. Sebanyak 256 gim telah dibuat oleh pengembang tanah air.

Pelaku gim Indonesia diharapkan tidak kehilangan peluang dengan terus meningkatkan kualitas dan daya saing untuk merebut pasar. Direktur Jenderal PEN Kemendag Didi Sumedi pun menyebut industri gim harus inovatif adaptif dengan situasi pasar.

“Sama seperti produk fisik lainnya, industri gim harus bisa berinovasi sehingga adaptif dengan situasi pasar. Kita harus bisa menuangkan sesuatu yang tidak ada di negara-negara lain. Misalnya mengangkat cerita-cerita kearifan lokal kita yang sangat banyak ke dalam gim.”

Sejak didirikan pada tahun 2013, program Indigo telah menginkubasi dan mengakselerasi lebih dari 200 startup digital, 17 di antaranya merupakan pengembang gim lokal yang ada di Indonesia.

Melalui program Indigo, Telkom telah membuktikan diri sebagai bagian dari industri gim lokal yang memberikan kontribusi bagi PDB maupun lapangan pekerja di Indonesia. Produk dan layanan digital dari Leap Telkom Digital dapat dilihat di sini.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/telkom-dan-kemendag-siapkan-startup-gim-lokal-bisa-tembus-pasar-global-223Q5mFEVdW

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations