Timnas AMIN Soroti Bansos Besar Dibagi di Masa Kampanye, Singgung Klaim Menteri

Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto menyoroti soal potensi pelanggaran pemilu yang bersifat kebijakan. Salah satunya soal Bansos yang diberikan oleh pejabat dengan menyertakan dukungan kepada paslon tertentu.

"Bagaimana kalau pelanggaran itu bersifat kebijakan dan potensi menimbulkan fraud (kecurangan). Misalnya bansos, walaupun ada perdebatan nanti," ujar Bambang dalam diskusi bertajuk 'Titik Rawan Kecurangan dan Platform Peta Kecurangan Pemilu' di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/1).

Bambang mengeklaim bahwa bansos sekarang jauh lebih banyak diberikan selama periode kampanye. Bansos juga diberikan oleh sejumlah menteri.

"Bansos yang lebih banyak dan lebih besar dari tahun lalu dan itu diberikan dalam periode-periode proses kampanye ini makin besar, dan kemudian kita sudah melihat ada beberapa orang yang mengatakan bansosnya dari siapa? Menteri, loh," sebutnya.

Menurutnya, pemberian bansos akan melanggar aturan jika menteri tersebut menyatakan afiliasi pilihan politiknya. Terlebih lagi, dia juga tidak tahu pemberian bansos oleh menteri itu dilakukan saat cuti atau tidak.

"Kemudian kebijakan bansos yang dipakai kan kita kualifikasi itu sebagai pelanggaran kampanye. Ada kebijakan-kebijakan yang punya potensi menimbulkan fraud dan itu di-capture-nya di mana?" ucap dia.

"Dan justru kebijakan itu yang biasanya sunyi di ruang-ruang hampa tapi baunya ke mana mana. Itu yang terjadi," pungkasnya.