Tulang Rahang Manusia Hibrida Berusia 300.000 Tahun Ditemukan di China
Tulang rahang ini diduga milik manusia hibrida, gabungan antara mansuia modern dan purba. #kumparanSAINS
Tulang rahang menyerupai Homo erectus dan Homo sapiens. Foto: Shutterstock
Tulang rahang menyerupai Homo erectus dan Homo sapiens. Foto: Shutterstock

Tulang rahang manusia berusia 300.000 tahun yang ditemukan di China memiliki ciri-ciri aneh yang dimiliki hominid modern dan kuno. Berdasarkan hasil analisis, peneliti menduga tulang rahang ini milik nenek moyang manusia hibrida yang tidak diketahui dari manusia modern dan Neanderthal.

Tulang rahang dengan struktur nyaris sempurna itu ditemukan di Hualongdong di China Timur. Tulang ditemukan di samping beberapa tengkorak dan tulang kaki. Setelah melakukan penilaian morfologis dan geometris pada rahang secara terperinci, peneliti menemukan bahwa tepi bawah segitiga dan kelengkungan rahang umumnya mirip dengan hominid Pleistosen Akhir dan manusia modern.

Namun, fitur rahang bawah ini tak memiliki dagu seperti manusia pada umumnya. Tidak adanya fitur ini menempatkan makhluk purba tersebut lebih dekat dengan spesies yang lebih tua dari Pleistosen Tengah.

“Selain itu, beberapa fitur kuno yang mirip dengan hominin Pleistosen Tengah termasuk planum alveolar yang menonjol, torus transversal superior, korpus tebal, puncak endokondiloid yang menonjol, dan tuberkel pterigoid medial yang berkembang dengan baik,” tulis penulis penelitian sebagaimana dikutip IFLScience. “Secara keseluruhan, ciri-ciri ini paling dekat dengan spesies Homo erectus.”

Tengkorak Homo erectus di Smithsonian Natural History Museum. Foto: Flickr
Tengkorak Homo erectus di Smithsonian Natural History Museum. Foto: Flickr

Menurut para peneliti, pola morfologi mosaik ini belum pernah terlihat sebelumnya pada hominid Pleistosen Tengah dari Asia Timur. Ini menunjukkan bahwa sifat manusia modern mulai muncul pada spesies purba 300.000 tahun lalu. Yang lebih membingungkan lagi adalah, tulang wajahnya lebih mirip dengan manusia modern ketimbang tulang rahang yang justru menyerupai manusia purba.

“Meskipun fitur morfologi mirip manusia modern pada tulang wajah menunjukkan bahwa spesimen memiliki kemiripan dengan manusia modern, pola morfologi mosaik dari mandibula yang terungkap dalam penelitian ini mendukung keragaman morfologi yang rumit yang ada dalam catatan hominin Pleistosen Tengah akhir di Asia Timur,” tulis para peneliti.

Morfologi mosaik lain yang sebelumnya ditemukan di China telah dikaitkan dengan Denisovans. Namun, mengingat fitur tulang yang ditemukan di Hualongdong memiliki keragaman yang unik, peneliti menduga tulang ini milik garis keturunan ketiga, bukan H. erectus atau Denisovan, karena secara filogenetik lebih dekat dengan Homo sapiens.

“Dalam konteks ini, populasi yang diwakili oleh spesimen ini dapat memiliki beberapa hubungan filogenetik dengan hominin Pleistosen Tengah hingga Akhir (H. sapiens, Neanderthal, dan Denisovans) dan mereka berbagi beberapa fiturnya,” papar peneliti.

https://kumparan.com/kumparansains/tulang-rahang-manusia-hibrida-berusia-300-000-tahun-ditemukan-di-china-20vMMKCSRF1

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations