Usai PHE Batal, OJK Pastikan Belum Ada BUMN Daftar IPO Lagi
OJK memastikan belum ada BUMN yang akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), usai PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menunda IPO di tahun ini. #bisnisupdate #update
Kapal pengangkut pekerja merapat di Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Kapal pengangkut pekerja merapat di Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan belum ada BUMN yang akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), usai PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menunda IPO di tahun ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menuturkan pihaknya belum menerima pendaftaran IPO BUMN hingga saat ini.

"Belum ada kalau tidak salah. Untuk BUMN yang sudah masuk saya belum lihat," ujarnya saat konferensi pers HUT ke-46 pasar modal Indonesia, Kamis (10/8).

Meski demikian, Inarno belum bisa memastikan apakah sudah ada BUMN yang sudah antre di pipeline penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Tidak tahu dalam rencana pipeline mungkin ada, tapi secara resmi belum memasukkan kepada kita registrasi," pungkasnya.

Adapun PHE mengumumkan penundaan rencana IPO tahun ini. VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan IPO PHE tidak dilaksanakan pada saat ini karena perlu mencari waktu yang tepat.

Konferensi pers HUT ke-46 Pasar Modal Indonesia, Kamis (10/8/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Konferensi pers HUT ke-46 Pasar Modal Indonesia, Kamis (10/8/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Fadjar menjelaskan beberapa hal yang menjadi pertimbangan di antaranya seiring dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara sepanjang tahun 2023 akibat tekanan dari pengaruh resesi global.

Dari sisi makro ekonomi global, trend peningkatan suku bunga The Fed menambah beban ekonomi emerging market untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I, Gede Nyoman Yetna, membeberkan perusahaan aset besar di atas Rp 250 miliar masih tinggi dalam antrean IPO. Masih ada 11 perusahaan aset skala besar dalam pipeline IPO.

"Kalau kategori jumbo masih ada. Dari sisi aset karena memang sizing itu berdasarkan aset sesuai dengan POJK, nanti fundraise saya akan sampaikan yang kategorinya berapa triliun. Itu saya akan sampaikan jadi jumbo dilihat dari beberapa sisi ya," ujar Nyoman saat ditemui di Gedung BEI, Rabu (2/8).

https://kumparan.com/kumparanbisnis/usai-phe-batal-ojk-pastikan-belum-ada-bumn-daftar-ipo-lagi-20xl1mrpBUE

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations