views
Kunjungan Presiden Jokowi ke Filipina turut membahas soal penguatan kerja sama ekonomi kedua negara. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Filipina adalah mitra penting perdagangan Indonesia.
"Selama 5 tahun terakhir volume perdagangan kita terus meningkat, bahkan naik lebih dari 16 persen pada tahun 2022," kata Retno dalam keterangannya, Rabu (10/1).
Angka perdagangan bilateral RI-Filipina bahkan telah mencapai miliaran dolar AS. "Dan kalau kita lihat dari angka perdagangan bilateral, jumlahnya sudah melampaui lebih dari USD 10 miliar dengan surplus berada di pihak Indonesia," ungkapnya.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr, Jokowi meminta dukungan Filipina untuk meninjau kembali special safeguard measures terhadap produk kopi Indonesia. Sehingga, kebijakan tersebut dapat segera dicabut.
"Selain itu, Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina pada BUMN Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur penting di Filipina, serta mendorong percepatan groundbreaking North-South Commuter Railway Project," tuturnya.
Retno juga mengungkapkan sempat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique Manalo dalam format Joint Commission on Bilateral Cooperation (JCBC). Dalam pertemuan itu, Retno dan Manalo menyambut baik pertumbuhan perdagangan bilateral kedua negara meski terjadi krisis global.
"Dan kita sepakat juga untuk lebih memperkuat perdagangan bilateral dan berkomitmen untuk terus mengeksplorasi peluang perdagangan baru," ujarnya.
"Di bidang investasi, kami menyambut antusiasme investor dari kedua negara untuk memperkuat investasi. Saya sampaikan juga mengenai kunjungan Kadin Indonesia yang saat ini tengah berkunjung juga ke Manila," pungkasnya.
https://kumparan.com/kumparanbisnis/volume-perdagangan-ri-filipina-naik-16-persen-jumlahnya-lampaui-usd-10-m-21wMwUDKhGH
Comments
0 comment