Wall Street Ditutup Melemah, Investor Was-was Perlambatan Ekonomi China-Eropa
Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/9). Data ekonomi China dan Eropa memicu adanya kekhawatiran melambatnya pertumbuhan global. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons

Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/9). Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) turun imbas hasil treasury 10 tahun naik ke level tertinggi lebih dari sepekan, harga minyak melonjak dan membuat investor mempertimbangkan kenaikan suku bunga AS.

Mengutip Reuters, Rabu (6/9), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 195,74 poin menjadi 34.641,97, S&P 500 (.SPX) naik 18,94 poin menjadi 4.496,93 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 10,86 poin menjadi 14.020,95.

Dow Jones memimpin penurunan di antara tiga indeks saham utama di Wall Street, bahkan ketika kenaikan harga minyak mengangkat saham beberapa perusahaan energi. Harga minyak naik ke level tertinggi sejak November setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pasokan hingga akhir tahun.

Imbal hasil obligasi treasury AS bertenor 10 tahun naik 9 basis poin menjadi 4,36 persen setelah mencapai 4,268 persen, tertinggi sejak 25 Agustus.

Sementara itu, data ekonomi di China dan Eropa memicu adanya kekhawatiran mengenai perlambatan pertumbuhan global. Sebuah survei swasta menunjukkan aktivitas jasa China mengalami perlambatan dalam 8 bulan, karena lemahnya permintaan terus membebani perekonomian terbesar di dunia.

Data dari kawasan Eropa dan Inggris juga menunjukkan penurunan aktivitas bisnis pada bulan sebelumnya, dengan industri jasa yang mendominasi di kedua kawasan tersebut mengalami kontraksi.

“Suku bunga terus meningkat, dan investor fokus pada jalur suku bunga Federal Reserve," kata Paul Nolte, ahli strategi pasar, Murphy & Sylvest Wealth Management di Elmhurst, Illinois.

Investor juga mencerna pidato Gubernur Fed Christopher Waller, pada Selasa, yang mengatakan putaran data ekonomi terbaru memberikan ruang bagi bank sentral AS untuk mempertimbangkan apakah perlu adanya kenaikan suku bunga.

S&P 500 membukukan 12 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 25 titik terendah baru. Sementara Nasdaq Composite mencatat 50 titik tertinggi baru dan 142 titik terendah baru.

Di bursa AS, 9,54 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 10,26 miliar dalam 20 sesi terakhir.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/wall-street-ditutup-melemah-investor-was-was-perlambatan-ekonomi-china-eropa-218KS9ZhnVy

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations