Ungkap sisi tersembunyi di balik popularitas seleb TikTok yang penuh kontroversi, tekanan mental, dan dampak sosial yang jarang diketahui oleh publik.

Misteri Gelap di Balik Popularitas Seleb TikTok

Tragedi Penolakan yang Berujung Maut: Kisah Sana Yousaf, Influencer Muda Pakistan

Penolakan terkadang menjadi hal yang biasa dalam kehidupan, namun tak jarang, penolakan justru berubah menjadi tragedi memilukan. Hal itulah yang dialami oleh Sana Yousaf, seorang influencer dan seleb TikTok asal Pakistan. Kepergiannya yang tragis menyisakan duka mendalam setelah ia menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh seorang pria.

Sana menolak permintaan seorang pria untuk berteman, dan penolakan tersebut memicu kemarahan yang berujung pada tindakan kekerasan fatal. Pelaku, Umar Hayat, kemudian masuk ke rumah Sana tanpa izin, menembaknya, mencuri ponselnya, dan melarikan diri. Tragisnya, ancaman kekerasan juga dilayangkan kepada bibi Sana yang saat itu ada di lokasi.

Kepolisian Pakistan menyatakan bahwa pelaku yang berusia 22 tahun itu telah berulang kali mencoba menemui Sana namun selalu gagal, hingga akhirnya melancarkan aksi sadisnya. Sana meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis.

Sana Yousaf dikenal luas di Pakistan, dengan lebih dari 500.000 pengikut di Instagram dan lebih dari satu juta pengikut di TikTok. Unggahan terbarunya di Instagram, yang memperlihatkan perayaan ulang tahun ke-17 dengan balon dan kue, kini dipenuhi dengan ucapan belasungkawa dari para penggemar dan komunitasnya.

Kabar meninggalnya Sana telah menyebar cepat di media lokal dan sosial media, memicu diskusi serius tentang peran perempuan dan influencer di era digital. Meski banyak yang mengecam kejadian tragis ini, tak sedikit juga kritik pedas terhadap pekerjaannya sebagai influencer datang, terutama dari kelompok yang mengaitkan aktivitasnya dengan unsur agama.

Usama Khilji, Direktur kelompok advokasi hak digital Bolo Bhi, menyampaikan bahwa sebagian besar komentar negatif berasal dari laki-laki yang menyarankan agar akun media sosial Sana dihapus karena dianggap menambah 'dosanya'. Di sisi lain, Inspektur Jenderal Kepolisian Islamabad, Syed Ali Nasir Rizvi, menegaskan pentingnya mendukung perempuan yang memilih berkarier sebagai influencer dan menyebut kematian Sana sebagai suatu tragedi besar.

Kepolisian telah berhasil menangkap pelaku, menemukan senjata serta ponsel korban, dan terus mengusut kasus ini melalui rekaman CCTV dan penggerebekan di berbagai lokasi.

Kisah ini menjadi pengingat kuat tentang risiko yang dihadapi oleh perempuan dalam dunia digital serta pentingnya dukungan dan perlindungan bagi mereka yang berani tampil dan berkreasi di media sosial.


You may also like

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!