Anies soal Elektabilitas Rendah di Jatim: Pilkada DKI Selalu Ketiga, Hasilnya?
Anies mengatakan soal survei boleh saja naik turun, sebab pemilu sebenarnya dilakukan pada 14 Februari 2023. #newsupdate #update #news #text
Bacapres Anies Baswedan usai menghadiri acara peresmian gedung Posko Aswaja di Pondok Pesantren Sidosermo, Surabaya pada Minggu (1/10/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan
Bacapres Anies Baswedan usai menghadiri acara peresmian gedung Posko Aswaja di Pondok Pesantren Sidosermo, Surabaya pada Minggu (1/10/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Elektabilitas Bacapres Anies Baswedan di Jawa Timur masih rendah dibandingkan dua bakal calon presiden lainnya. Hal tersebut berdasarkan survei teranyar yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indikator.

Dalam simulasi capres tiga nama, Ganjar Pranowo menempati posisi pertama di Jatim dengan angka 43,9 persen. Unggul dari Prabowo Subianto 33,8 persen dan Anies 14,4 persen, dalam survei yang datanya ditarik pada September 2023.

Merespons hal tersebut, Anies mengatakan boleh saja survei saat ini menunjukkan elektabilitasnya naik turun, sebab pemilu sebenarnya akan digelar pada 14 Februari 2024.

"Tiga bulan lalu saya ditanya survei, dua bulan lalu ditanya survei, sebulan lalu ditanya survei, setiap survei itu menggambarkan potret hari itu. Sementara pemilu itu potret di tanggal 14 Februari, surveinya boleh naik turun," ujar Anies di Pondok Pesantren Sidosermo, Surabaya, Minggu (1/10).

Anies menyampaikan, saat ini dirinya tengah fokus menjangkau ke semua wilayah, tak hanya di Jatim.

"Jadi kalau saya boleh usul, sedang seperti yang kita kerjakan, kami yang penting menjangkau semua, bertemu dengan semua, silaturahmi dengan semua, jelaskan pada semua, karena angka-angka itu bisa gonta-ganti," ucapnya.

Anies di Debat Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua. Foto: Antara/M Agung Rajasa
Anies di Debat Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua. Foto: Antara/M Agung Rajasa

Anies menceritakan, ketika Pilkada DKI Jakarta lalu, dirinya juga selalu mendapatkan posisi terendah dalam survei. Namun, ia membuktikan bahwa dia berhasil menang dan menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Dan pengalaman kami ketika Pilkada Jakarta tidak ada satu survei pun yang pernah menempatkan kami nomor 2, apalagi nomor 1, semuanya menempatkan nomor 3. Apakah benar hasilnya seperti itu? Ternyata tidak," ungkapnya.

Atas dasar tersebut, Anies akan fokus terhadap kerja-kerja yang tengah dilakukannya bersama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat ini. Menarik aspirasi dari masyarakat, menjangkau semua elemen, yang menginginkan adanya perubahan.

"Jadi kami sekarang konsentrasi untuk menjangkau semua, sosialisasi semua, karena saya yakin bahwa rakyat Indonesia menginginkan adanya keadilan, menginginkan adanya pembaharuan, dan itu yang kami tawarkan, kami sosialisasikan," tutupnya.

Survei elektabilitas capres. Foto: Indikator Politik Indonesia
Survei elektabilitas capres. Foto: Indikator Politik Indonesia

Adapun dalam survei Indikator, untuk lingkup nasional tak hanya Jatim, elektabilitas Anies lebih baik. Yakni ada pada angka 21,5 persen, tetapi masih di belakang Ganjar Pranowo 37,4 persen dan Prabowo Subianto 33 persen.

Sebanyak 8,2 persen masyarakat yang tidak tahu atau tidak mau menjawab.

Mayoritas pemilih Ganjar berasal dari Jateng, Jatim, dan Bali. Pemilih Prabowo paling banyak berasal dari Jabar, Sulawesi dan Banten. Adapun pemilih Anies mayoritas berasal dari DKI Jakarta, Banten, dan Sumatera.

https://kumparan.com/kumparannews/anies-soal-elektabilitas-rendah-di-jatim-pilkada-dki-selalu-ketiga-hasilnya-21IXLoRHlAn

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations