Kondisi SD Bantul yang Hampir Roboh: Atap Patah, Bocor saat Hujan, Tembok Retak
Oleh Pandangan Jogja
Sejumlah siswa menjalani KBM di perpustakaan tanpa kursi karena ruang kelasnya rusak dan dikhawatirkan roboh. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Sejumlah siswa menjalani KBM di perpustakaan tanpa kursi karena ruang kelasnya rusak dan dikhawatirkan roboh. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Bangunan SD Negeri Semuten di Kalurahan Jatimulyo, Dlingo, Bantul, mengalami kerusakan yang cukup parah. Hal itu membuat sejumlah siswa harus belajar di luar kelas karena takut sewaktu-waktu bangunan kelasnya ambruk.

Salah seorang guru di SD Negeri Semuten, Menik Nuryanti, menjelaskan bahwa sekolahnya terdiri atas dua bangunan utama yang membentuk formasi ‘L’ dan menghadap ke selatan dan timur. Kedua bangunan tersebut sebenarnya sudah sama-sama rusak dan berbahaya untuk digunakan.

Namun, kerusakan paling parah terjadi pada bangunan yang menghadap ke selatan, terutama bagian ruang guru dan kelas V.

“Kerusakan paling parah itu bagian atap, karena kayu-kayu yang digunakan menopang genting itu sudah banyak yang patah,” kata Menik saat ditemui di SD Negeri Semuten, Rabu (16/8).

Permukaan atap bangunan SD Negeri Semuten di Dlingo, Bantul, terlihat tidak rata dan terdapat cekungan di beberapa titik karena ada beberapa kayu penyangga genting yang patah. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Permukaan atap bangunan SD Negeri Semuten di Dlingo, Bantul, terlihat tidak rata dan terdapat cekungan di beberapa titik karena ada beberapa kayu penyangga genting yang patah. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Kayu-kayu yang patah tersebut memang tidak terlihat karena tertutup oleh plafon. Tapi dari pantauan tim Pandangan Jogja di lokasi, terlihat ada beberapa titik permukaan atap yang tidak rata. Terdapat sejumlah cekungan pada permukaan atap dan beberapa genting yang terlihat melorot.

“Itu kalau hujan banjir. Jadi kalau musim hujan besok kami juga tidak berani di dalam,” ujarnya.

Selain atap, terlihat juga sejumlah retakan pada tembok bangunan yang menghadap selatan. Di salah satu kolom ruang guru bahkan terdapat retakan yang cukup lebar dan bisa dimasuki oleh tangan.

Salah satu retakan pada dinding bangunan SD Negeri Semuten di Dlingo, Bantul. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Salah satu retakan pada dinding bangunan SD Negeri Semuten di Dlingo, Bantul. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Tembok bagian belakang bangunan tersebut juga terlihat bergeser dan sedikit miring. Hal itu mengakibatkan retakan pada lantai dengan lebar sekitar 1 cm.

Kondisi bangunan yang menghadap ke timur terdapat sejumlah kerusakan, terutama pada bagian lantai. Saat digunakan untuk berjalan, sangat terasa jika permukaan lantai di bangunan tersebut bergelombang. Bahkan, di salah satu ruang kelas kondisi keramiknya sudah remuk.

“Kalau ditanya aman atau tidak, sebenarnya tidak aman. Tapi kita belum punya opsi tempat lain untuk melakukan KBM (kegiatan belajar dan mengajar),” kata dia.

Kondisi keramik di salah satu ruang kelas SD Negeri Semuten di Dlingo, Bantul, yang remuk dan bergelombang. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Kondisi keramik di salah satu ruang kelas SD Negeri Semuten di Dlingo, Bantul, yang remuk dan bergelombang. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Saat ini baru ruang kelas V yang telah dikosongkan. Kegiatan belajar mengajar harus dipindahkan ke ruang perpustakaan yang jauh lebih sempit. Sebelumnya, selama hampir dua bulan bahkan mereka sempat belajar di kantin yang sempit dan hanya beratap seng.

“Jadi saat siang itu panas sekali, kasihan anak-anak sehingga kami pindahkan ke perpustakaan,” ujarnya.

Menurutnya, belum lama ini tim dari Dinas Pendidikan Bantul juga telah melakukan peninjauan ke sekolahnya. Pihak sekolah juga sudah berusaha mengajukan supaya bangunan sekolah direnovasi total, namun sampai sekarang belum ada kepastian kapan sekolah mereka akan direnovasi meski sudah mengalami kerusakan parah selama setahun lebih.

Salah seorang guru di SD Negeri Semuten, Dlingo, Bantul, Menik Nuryanti. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Salah seorang guru di SD Negeri Semuten, Dlingo, Bantul, Menik Nuryanti. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Sebelumnya sempat ada wacana untuk memindahkan KBM ke rumah-rumah warga yang kosong atau ke balai RT setempat. Bahkan, ada juga rencana untuk meminjam tenda dan didirikan di lapangan sekolah untuk tempat belajar mengajar, namun hal itu belum dilakukan.

“Sementara baru satu kelas yang dipindah ke perpustakaan, tapi nanti kalau musim hujan kurang tahu kelanjutannya mau seperti apa,” kata Menik.

Saat ini, total ada 69 siswa serta 11 guru dan pegawai yang masih beraktivitas setiap hari di SD Negeri Semuten tersebut.

“Mudah-mudahan segera ada kepastian untuk direnovasi, karena kami juga takut dengan kondisi ini,” harapnya.

https://kumparan.com/pandangan-jogja/kondisi-sd-bantul-yang-hampir-roboh-atap-patah-bocor-saat-hujan-tembok-retak-2109Bv7lnSm

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations